Program BPJS Kesehatan Akan Masuk Dalam Pembahasan APBD Perubahan
Balikpapan, Metrokaltim.com – Dalam rencana penggratisan BPJS Kesehatan yang disampaikan oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, sampai saat ini DPRD kota Balikpapan masih menunggu rincian perhitungan dari pemerintah.
Wakil Ketua DPRD kota Balikpapan Subari mengatakan, untuk realisasi program penggratisan iuran BPJS Kesehatan untuk masyarakat, akan dimasukan sebagai salah satu agenda pembahasan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2021.
“Kami masih menunggu bagaimana perhitungan dari depan (Pemerintah Kota), kami akan coba melihat dan mengoreksi apakah anggarannya tersedia atau tidak. Yang pasti kami dewan mendukung kalau nanti anggarannya mencukupi,” ucap Subari saat dihubungi awak media, Jumat (4/6).
Dilanjutkannya, pada prinsipnya, pihaknya mendukung rencana Pemerintah kota Balikpapan yang akan mengalokasi anggaran untuk membiayai program penggratisan iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat Balikpapan tahun 2021 ini.
“Namun untuk merealisasikan tentunya harus didukung dengan ketersedian anggaran yang dimiliki. Sehingga jangan sampai kita hanya untuk mengejar masyarakat tapi pembangunan yang lain terganggu dan terbengkalai, itu yang kita tidak inginkan,” akunya.
Dikatakannya, program ini merupakan salah satu visi dan misi yang dijanjikan Rahmad Mas’ud ketika terpilih menjadi Wali Kota Balikpapan periode 2021-2024. Program ini akan diberikan kepada pekerja non formal dan terdaftar di kelas 3 di BPJS Kesehatan. Sehingga tidak diberikan kepada seluruh masyarakat Kota Balikpapan.
Dalam menjalankan program ini, pihaknya meminta agar pemerintah dapat lebih selektif dalam menentukan masyarakat yang akan dimasukan dalam program ini, sehingga lebih tepat sasaran. Hal ini sebagai bentuk kepedulian sosial masyarakat Balikpapan terutama dalam hal masalah kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.
“Jadi tidak semua yang disalurkan, tetapi akan dilaksanakan secara selektif, dan dipastikan yang akan menerima adalah masyarakat yang berada di kelas 3 atau program non-formal,” tutupnya.
(Mys/riyan)
154