Rusaknya Fasum dan Fasrumib Akibat Unras, Siapa yang bertanggung jawab?
Balikpapan, Metrokaltim.com – Aksi unjuk rasa dua hari belakangan ini di Balikpapan yang menolak Undang-undang Cipta Kerja telah membuat sejumlah fasilitas umum dan Fasilitas Rumah ibadah Rusak. Hal ini meninggalkan citra buruk di kota minyak Balikpapan yang selama ini kita rasakan sebagai kota yang nyaman dihuni dan terkenal dengan slogan bersih indah aman dan nyaman (BERIMAN).
Kita sama2 pahami bahwa menyampaikan aspirasi dengan berunjuk rasa memang diatur didalam undang-undang. Akan tetapi jangan kita lupakan bahwa ada pula aturan tentang tatacara dan batasan-batasan dalam menyampaikan aspirasi dengan berunjuk rasa secara terbuka.
Dalam unjuk rasa yang terjadi di kota Balikpapan membuat sejumlah fasilitas umum dan fasilitas rumah ibadah mengalami kerusakan, hal ini sangat di sayangkan oleh seorang ketua umum Organisasi Kemasyarakatan GEPAK Kuning Kaltim, seharusnya dengan menyuarakan aspirasi seharusnya tidak merusak fasilitas umum dan tidak tidak berbuat anarkis.
“Secara pribadi mendukung aksi demo yang di lakukan oleh adik-adik mahasiswa terkait Undang-undang Cipta Kerja, hanya saya saya sesalkan beberapa fasilitas umum dan fasilitas rumah ibadah ikut menjadi korban atau rusak,” ungkapnya.
Suriansyah yang biasa di sapa “Prof” menambahkan, seharusnya Ormas Daerah yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa ikut serta menjaga keamanan dan menjaga adik-adik mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya sehingga tidak terjadi anarkis hingga perusakan terhadap fasilitas Umum dan Fasilitas Rumah Ibadah. Bahkan kritik saya secara khusus melalui media ini menyampaikan bahwa seyogyanya kita adalah bagian yang harus menjaga kondusifitas daerah tempat dimana bumi dipijak dengan memantau jalannya aksi sehingga tetap menjaga keamanan dan kenyamanan di kota Balikpapan.
Besar harapan saya kedepan, hal seperti ini jangan sampai terulang lagi, Sehingga sebagai Putra Daerah dan Juga Putra Bangsa di Tanah Air Indonesia ini kita semua bisa menjaga dan membangun Balikpapan menjadi lebih baik lagi menuju Penyanggah Calon Ibukota Negara Republik Indonesia.
Sementara itu pengurus Masjid Attaqwa Solahuddin Siregar mengatakan, aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh mahasiswa sah saja dengan menyuarakan aspirasinya, hanya saja tidak boleh merusak fasilitas umum. ” Kita akan perbaiki pagar masjid At-Taqwa yang rusak akibat unjuk rasa yang terjadi pada Jum’at kemarin,” tukas Solahudin Siregar.
(idris)
