Sandy : Warga Karang Rejo Keluhkan Sekolah Tingkat SMP Dan SMK

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Masa sidang I tahun 2023, Anggota DPRD Balikpapan Sandy Ardian menggelar reses di Jalan Sulawesi RT 67 Kelurahan Karang Rejo, Balikpapan Tengah (Balteng), Minggu (19/3/2023).
Reses ini untuk menyerap aspirasi warga, seperti yang disampaikan warga Karang Rejo mulai dari pembangunan sekolah negeri tingkat SMP dan SMK, serta keluhan mengenai susahnya mendaftar sebagai keluarga miskin (gakin) yang memang berhak menerima.
Keluhan pertama disampaikan Taufiq Hidayatullah yang mengeluhkan perihal minimnya sekolah negeri di Balteng. Bahkan terbatasnya jumlah siswa yang ditambah membuat sebagian warga tidak terakomodir.
“Contoh anak saya, zonasi di sekolah favorit itu minim. Padahal jika ditarik lurus itu masuk di SMP 22, tapi faktanya juga tidak masuk, padahal anak saya berprestasi. Jadi mau tidak mau saya sekolahkan di swasta,” ujarnya.
Lalu Joko Supangat yang mengharapkan agar sekolah di Balteng bisa segera terbangun. Paling tidak SMP Negeri dj wilayah Karang Rejo.
Tidak hanya sekolah, warga setempat Mahyunita sebagai ojek online pun mengeluhkan susahnya untuk mendaftarkan diri sebagai Keluarga Miskin (Gakin), sedangkan ia seorang janda yang kurang mampu.
“Saya punya tiga orang anak, dan masuk swasta. Tentu disini butuh biaya lebih, sedangkan saya hanya ojol yang penghasilan gak menentu,” keluhnya.
Usai reses, Sandy Ardian membenarkan, jika di Balteng hanya ada dua sekolah SMP Negeri yakni SMPN 1 dan SMPN 22. Begitupun tingkat menengah hanya ada dj SMAN 1.
“Yang menjadi kendala di Balteng masih soal lahan, karena butuh lahan 2 hektar untuk membangun sekolah di sini,” jelas Sandy.
Tidak hanya warga, dirinya juga mengkhawatirkan hal yang sama, apalgi ia juga warga Balteng yang memang merasakan sulitnya mensapatkan sekolab negeri.
Ia pun akan terus memperjuangkan lahan yang ada, agar bisa di bangun sekolah negeri di kawasan Balteng.
“Kendalanya lahan, makanya tadi saya tanya ada gak lahan 2 hektare untuk bangun sekolah, kalo tidak ada maka kami cari di tempat terdekat, mungkin di Sumber Rejo yang masih memungkinkan. Nah pemerintah fokus di situ,” terangnya.
Maka untuk melakukan pembangunan tentu memakan waktu yang lama, sehingga jangka pendeknya agar pemerintah melakukan penambahan rombongan belajar (Rombel) di dua SMP negeri di Balteng.
“Maka untuk jangka pendeknya ya penambahan Rombel (Rombongan Belajar, red) di dua sekolah Negri yang masuk untuk warga Balikpapan Tengah,” sebutnya.
Karena warga menilai jika sekolah swasta cukup berbeda kualitasnya. Yang bagus pun harganya sangat mahal. Maka dari itu pemerintah harus proaktif ke sekolah swasta untuk meningkatkan kualitasnya.(mys/ries)
