Sinergi dan Ketahanan Pangan: Kapolda Kaltim Gagas Program Budidaya Ikan untuk Masyarakat
BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Untuk memperkuat sinergi dan koordinasi antar jajaran, Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si., mengadakan acara Coffee Morning bersama para pejabat utama Polda Kaltim pada Selasa pagi. Kegiatan yang berlangsung di Kantin Dit Pam Obvit Polda Kaltim ini dimulai pukul 08.00 WITA, dihadiri oleh Wakapolda Kaltim, Brigjen Pol Dr. H. M. Sabilul Alif, S.H., S.I.K., M.Si., serta sejumlah pejabat utama lainnya.
Acara ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat komunikasi antar pejabat, tetapi juga menjadi wadah bagi Polda Kaltim untuk meningkatkan koordinasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di wilayah Kalimantan Timur. Menurut Kapolda, kegiatan semacam ini penting untuk memastikan seluruh jajaran tetap sejalan dalam menjalankan tugas dan mendukung visi organisasi.
Usai sesi Coffee Morning, Kapolda bersama para pejabat utama Polda Kaltim melanjutkan agenda dengan melakukan peninjauan ke Kolam Budidaya Ikan yang dikelola oleh Dit Pam Obvit Polda Kaltim. Dalam kesempatan ini, Kapolda ikut menebarkan benih ikan nila sebagai bagian dari program ketahanan pangan Polri. Program tersebut juga merupakan implementasi dari Asta Cita Polri, khususnya poin kedua yang berfokus pada swadaya pangan.
Irjen Pol Nanang Avianto menyatakan bahwa program budidaya ikan ini merupakan upaya nyata Polda Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam pemenuhan pangan di wilayah Kalimantan Timur, serta memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Program ketahanan pangan yang dilaksanakan Polri, seperti budidaya ikan, menjadi salah satu bentuk pengabdian di luar tugas-tugas keamanan, yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal. Dengan adanya program ini, diharapkan Polda Kaltim tidak hanya mempererat hubungan internal, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur.
106