Banyak Kesan yang Selalu Diingat, I Gusti Agung : Rizal Sosok Yang Sangat Peduli Masyarakat
Balikpapan, Metrokaltim.com – Selama menjabat 15 tahun sebagai wakil walikota hingga wali kota Balikpapan, Rizal Effendi memberikan banyak kesan dan kenangan untuk masyarakat, tidak terkecuali unsur Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) kota Balikpapan.
Seperti yang disampaikan Dandim 0905/Balikpapan Kolonel Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa, bahwa ia sudah bersama Rizal selama 1,5 tahun sejak Desember 2019 lalu. Namun di bulan Maret 2020 ia sudah mendapat ujian terkait dengan adanya wabah pandemi covid-19.
Sehingga dari hal tersebut bisa melihat bagaimana sosok Rizal Effendi, yang mana beliau betul-betul sosok yang sangat peduli dengan masyarakat, selalu hadir dan turun di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
“Bahkan dalam situasi apapun baik siang atau malam, beliau selalu hadir memberikan rasa tenang, nyaman kepada masyarakat,” ucap Dandim 0905/Balikpapan I Gusti Agung usai kegiatan di BSCC Dome, Minggu (30/5).
Menurutnya, Rizal merupakan sosok sebagai orang tua, rekan kerja serta sahabat untuk rekan Forkopimda. Ia merupakan sosok yang luar biasa, lantaran tidak mengenal lelah dalam menjalankan tugas, bahkan ia selalu turun dan hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan karya terbaik.
“Dan yang tidak bisa dilupakan adalah kebersamaan beliau, meski lelah beliau tetap menghibur Satgas covid-19 dengan ke jok-jok lucunya, sehingga tim segar kembali,” akui I Gusti Agung.
Dirinya juga merasa senang karena bertemu dengan beliau di Balikpapan, karena dari berbagai daerah beliau sangat dekat dengan masyarakat, bahkan selalu hadir saat diundang. Hingga membuat dirinya menjadi semangat untuk mendampingi turun ke lapangan.
Sementara pesan untuk Wali Kota Balikpapan yang Baru Rahmad Mas’ud, ia berharap untuk politik kemarin sudah, sekarang tugasnya membangun bersama dengan seluruh komponen dan elemen masyarakat. Meski sempat berbeda pandangan politik, ia ingin wali kota baru bisa merangkul semua pihak untuk bersinergi bersama-sama.
“Kalau misalnya kemarin ada jargon “mohon maaf saya buka politik”. Jargon beliau mengatakan gotong-royong, ya tunjukan bahwa itu suatu pernyataan menjadi kenyataan untuk masyarakat,” ungkapnya.
(Mys/riyan)
200