Beredar Pengumuman Hasil Pemungutan Suara, Sekelompok Masyarakat Datangi Kantor KPU Samarinda

Samarinda, Metrokaltim.com – Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan diri dari organisasi masyarakat Bersatu mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, pada Kamis (10/12) sore. Kedatangan ormas ini lantaran adanya kabar telah diumumkannya hasil pemungutan suara oleh KPU, yang menurutnya membuat keresahan di masyarakat.

Koordinator aksi Erly Sopiansyah meminta KPU Samarinda untuk memastikan bahwa belum ada pengumuman resmi hasil Pilkada.

“Jadi ini karena ada rilis tidak resmi dan hoaks. Itu pembohongan publik dan membuat masyarakat Samarinda resah. Karena kita inginkan demokrasi Samarinda bersih,” ungkap Erly.

Ia juga meminta agar KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menindaklanjuti dugaan kecurangan-kecurangan yang terjadi selama pilkada berlangsung. “Kami ingin KPU bekerja secara jujur, transparan, dan tidak ada tekanan-tekanan dari pihak manapun. Kami siap mengawal KPU sampai pengumuman,” paparnya.

Dikonfirmasi, Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat mengatakan, hingga kini pihaknya sama sekali belum menetapkan ataupun mengumumkan hasil perolehan suara. Karena berdasarkan aturan yang ada, tahapan di Peraturan KPU (PKPU) nomor 5 tahun 2020 bahwa sejak 10 hingga 14 Desember merupakan tahapan penghitungan suara ditingkat Kecamatan.

“KPU masih belum dapat data-data juga mengenai siapa dapat suara berapa,” terang Firman.

Sebagai lembaga resmi, KPU melakukan penghitungan suara secara berjenjang. Mulai dari Tempat pemungutan suara (TPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan tingkat Kota Samarinda.

Dan rekapitulasi tingkat Kota nanti pada rentang waktu 13-17 Desember. Jika terdapat perhitungan di luar KPU, maka ia tegaskan kembali. Sampai hari ini pihaknya belum merilis hasil apapun, dan jika ada maka hal itu diluar dari tanggung jawab KPU. “KPU akan merilis nanti pada saat terdapat hasil rekapitulasi tingkat Kota,” tandasnya.

(riyan)

230

Leave a Reply

Your email address will not be published.