Dampak Proyek Tol Balikpapan-IKN, Kolaborasi Lintas Sektor Diperlukan untuk Atasi Banjir di Karang Joang

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) menuai perhatian karena dampak lingkungannya, khususnya banjir yang kerap terjadi di kawasan Jalan Tepo Km 10, RT 5, 6, dan 62 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara.
Munculnya genangan air di wilayah permukiman memunculkan urgensi kolaborasi antara pemerintah kota, DPRD, dan pihak kontraktor tol untuk mencari solusi komprehensif.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adinegara menekankan pentingnya sinergi antarlembaga untuk mengatasi persoalan ini. Ia menyoroti kurangnya infrastruktur pengendali banjir, seperti drainase dan kolam retensi (bozem), sebagai penyebab utama.
“Pembangunan tol tidak bisa berdiri sendiri. Perlu dukungan infrastruktur pendukung di sekitar proyek agar tidak merugikan masyarakat. Bozem dan sistem drainase harus jadi prioritas bersama,” ujar Halili Adinegara saat dihubungi awak media, Selasa (15/4/2025).
Halili juga menilai bahwa desain teknis proyek seharusnya mempertimbangkan keberadaan pemukiman, sekolah, dan jalur air. Ia mengusulkan agar akses jalan dipindahkan keluar pagar tol, dan bozem dibangun di sisi jalan tol sebagai pengendali air hujan.
Lebih lanjut, ia meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) segera melakukan pengerukan drainase yang saat ini sudah dipenuhi lumpur, sambil mendorong penyusunan Detail Engineering Design (DED) sistem drainase terpadu untuk kawasan terdampak.
“Ini bukan soal menyalahkan, tapi bagaimana semua pihak bisa duduk bersama menyelesaikan masalah. Proyek nasional ini harus bisa membawa manfaat bagi semua, bukan justru menimbulkan keresahan,” tegasnya.
Sorotan juga tertuju pada aspek perencanaan awal proyek, terutama keberadaan tiang pancang yang berdiri di atas aliran sungai.
Halili berharap evaluasi menyeluruh bisa dilakukan agar ke depan, dampak lingkungan dari pembangunan besar bisa diminimalkan sejak awal.
Penulis : Mys
Editor : Alfa
