Dukung UMKM Melalui Program Berkelanjutan Apical 2030

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Apical menggelar kegiatan buka puasa bersama dengan media, yang dirangkai dengan pemaparan komitmen berkelanjutan Apical 2030 untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di Balikpapan.
Pada kesempatan ini, Head of Corporate Communications Apical, Prama Yudha Amdan mempertegas komitmen keberlanjutan yang selaras dengan pedoman Pembangunan Berkelanjutan PBB (UNSDGs), yang diimplementasikan dengan berpegang pada filosofi usaha RGE yakni 5Cs – Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company.
Prama menyampaikan, bahwa nilai strategis komoditas kelapa sawit merupakan elemen kunci perekonomian nasional mulai dari kontribusi devisa hingga penyedia lapangan kerja.
“Sebagai pengolah minyak nabati, Apical beroperasi dengan mengedepankan prinsip berkelanjutan yang bertanggungjawab, sehingga produk yang dihasilkan mendatangkan manfaat. Mulai dari kebutuhan domestik rumah tangga seperti minyak goreng hingga bahan bakar,” ucap Prama.
Memasuki tahun ketiga sejak diluncurkan, Apical 2030 mencatat kemajuan positif atas target-targetnya, dalam Pilar Kemajuan inklusif, Apical telah menjangkau 12 desa di Aceh Singkil dan tiga desa di Kutai Timur dari target 30 desa untuk program Sustainable Living Villages (SLV) atau Desa Berkelanjutan.
Selain memberdayakan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mendorong inklusi, SLV juga mendorong petani untuk memiliki pendapatan alternatif, seperti budidaya madu Trigona di Aceh Singkil dan budidaya kakao di Kutai Timur.
“Sejauh ini, implementasi Apical 2030 masih on target. Untuk Pilar Kemitraan Transformatif, di mana target kolaborasi dengan para pemasok untuk mencapai NDPE sebesar 100 persen, kini kami telah mencapai 93 persen,” jelasnya.
Lanjutnya, secara garis besar, saat ini sudah 68 persen terealisasi, sedangkan untuk Pilar Aksi Iklim, yang mana Apical memiliki target untuk mengurangi 50 persen intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030, kini Apical berhasil menurunkan 21 persen GRK.
“Untuk Pilar Inovasi Hijau, kami memanfaatkan inovasi untuk operasi yang semakin berkelanjutan. Hingga saat ini, sekitar 87 persen sudah terealisasi dan 13 persen masih on progress,” lanjutnya.
Dalam upayanya menciptakan dampak sosial, lingkungan, dan bisnis yang positif, Apical berkomitmen untuk memberikan manfaat lebih banyak lagi pada masyarakat. Untuk itu, pada tahun 2024 dan awal 2025 ini, Apical, khususnya PT Kutai Refinery Nusantara (KRN), mendukung UMKM melalui berbagai program, pelatihan, dan pendampingan, termasuk pengembangan kewirausahaan dan peningkatan pendapatan.
“Di sektor usaha makanan contohnya, Apical telah memberikan bantuan kemasan bagi UMKM kerupuk udang di Kelurahan Jenebora, Penajam Paser Utara (PPU) Kaltim. Ini sebagai bentuk pengembangan UMKM binaannya terutama dari segi pemasaran produk,” akunya.
Sementara, Manajer Social, Security, and License (SSL) PT KRN, Randy Suwenli menambahkan, bahwa Apical tidak hanya memberi bantuan kemasan yang lebih menarik, tetapi juga membina mereka untuk mencantumkan logo halal, nomor PIRT, nomor kontak untuk informasi pemesanan serta nama produk seperti Kerupuk Udang Jenebora.
“Kini, kelompok produksi kerupuk udang dapat meningkatkan pendapatan mereka, dari yang tadinya kurang dari 50 kg hingga mencapai 100 kg per bulannya,” tambah Randy.
Selain usaha makanan, Apical bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Balikpapan pada Februari lalu memberikan pelatihan peningkatan kompetensi dan manajemen usaha laundry bagi 12 UMKM laundry yang berada di Kampung Salok Baru, Kelurahan Karingau, Balikpapan Barat.
Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi para pengusaha agar bisa mengembangkan usahanya, sekaligus memperkuat ekosistem UMKM sehingga mampu bersaing di pasar.
“Kepedulian terhadap masyarakat melalui program CSR ini berdampak positif bagi UMKM laundry yang bisa membantu perekonomian keluarga. Kini kelompok Laundry dapat meningkatkan omzet dari Rp5 juta hingga Rp7 juta per bulan,” imbuhnya.
Komitmen dalam mendukung UMKM terus ditingkatkan oleh Apical, khususnya PT KRN secara berkelanjutan sehingga UMKM dapat lebih naik kelas, mandiri, dan memiliki nilai tambah di pasar.
Penulis: Mys
Editor: Alfa
