Geliat Petani Pisang di Kaubun dan Kaliurang, Bisa Hasilkan Ratusan Juta Rupiah
Kutai Timur, Metrokaltim.com – Komoditi bahan pangan terutama buah pisang yang mulai menggeliat di pasaran ekspor memiliki nilai jual tinggi. Oleh karena itu Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Sugiono meninjau perkebunan pisang di kecamatan Kaubun dan Kecamatan Kaliurang yang ada di Kabupaten Kutai Timur.
Sugiono menjelaskan bahwa prospek komoditi ekspor pisang saat ini memiliki nilai jual yang sangat baik di negara tetangga Kuala Lumpur Malaysia, salah satu percontohan petani pisang yang ada di kecamatan Kaubun dan Kaliurang menghasilkan ber ton-ton pisang yang siap di expor setiap bulannya, sehingga dapat meraup penghasilan hingga ratusan juta rupiah.
“Saya berharap program perkebunan pisang ini mendukung pengembangan kawasan ekonomi khususnya untuk pelabuhan KEK Maloy, sehingga pengiriman lewat pelabuhan Balikpapan yang selama ini di lakukan bisa di alikan ke pelabuhan KEK Maloy dan sudah pasti mengurangi biaya transportasi, jauh lebih ekonomis bagi para petani pisang,” jelasnya.
Selanjutnya Yuliandi kepala UPT Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Perkebunan (PPPP) mengatakan di kecamatan Kaubun sejak tahun 1989 masyarakatnya sudah bertani padi dan lahan yang kering ditanami pisang. Pada tahun 2004 ke bawah para petani pisang sempat berjaya dengan luasan diatas 200 hektar, Namun pada tahun 2005 ada penyakit pisang yang menyerang tanaman pisang.
“Memang para petani sempat merugi dan produksi menurun dan dalam dua tahun belakangan ini sudah bisa teratasi, syukur alhamdulillah harga pisang mulai membaik para petani kembali menanam pisang ke kebun-kebun yang dulu di tinggalkan. Dan pisang kepok sudah masuk pasar ekspor salah satu yang bisa menggairahkan para petani pisang,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Gapoktan Berkah Bersatu Priyanto mengatakan hasil produksi dari Kecamatan Kaubun dan Kaliurang di ekspor, adapun permintaannya sangat tinggi sekali mencapai 800 ton perbulan, namun pihaknya hanya bisa mensupport 400 ton perbulan. Mereka berharap bisa diberdayakan pemerintah khususnya para petani.
“Nilai ekonominya sangat tinggi sekali, dan sangat membantu para petani pisang untuk nilai ekspor nya kurang lebih mampu menghasilkan Rp 300 juta. Para petani sendiri dalam perhektarnya dapat menghasilkan Rp 6 juta sekali panen. Panen pisang 2x dalam satu bulan bisa menghasilkan 12 juta dalam perhektarnya. Tanaman yang lebih berpotensi adalah pisang dari pada tanaman yang lain karena pisang ini lebih menjanjikan hasilnya,” tutup Priyanto.
(adv/rina/riyan)
114