Harumkan Nama Kaltim, Intan Rezky Putri Sabet Gelar Puteri Tari Indonesia 2020
Intan Rezky Putri berhasil menorehkan tinta emas di ajang Puteri Tari Indonesia 2020. Warga Balikpapan ini berhasil mengharumkan nama Kalimantan Timur di tingkat nasional.
AUDITORIUM Gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, menjadi saksi bagi Intan dalam meraih prestasi. Gadis jelita ini berhasil menyabet gelar Puteri Tari Indonesia 2020 pada 18 Desember 2020.
Prestasi ini tentu tidaklah mudah diraih. Intan harus bersaing dengan 42 finalis dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka beradu gagasan, penampilan, dan konsep kerja. Baik itu secara virtual maupun tatap muka. Tahapan-tahapan ajang pencarian duta dan influencer seni tari tradisional ini dimulai pada Maret lalu secara virtual.
Penyeleksian berlangsung ketat. Mulai dari berkas administrasi, video menari tradisional, tanya jawab via media sosial. Kemudian video menari menginspirasi, pelatihan seni budaya online, hingga memasuki karantina pada 17 dan 18 Desember.
Jika menilik ke belakang, capaian Intan ini tentunya bisa diprediksi. Sepak terjang Intan dalam dunia tari tidak bisa dipandang sebelah mata. Dara manis yang hobi kulineran ini telah banyak menorehkan prestasi. Tidak hanya tingkat daerah, namun juga di tingkat nasional. Mimpi terbesar Intan adalah mengenalkan kebudayaan Indonesia hingga kancah Internasional.
Tidak hanya dunia tari, gadis berusia 24 tahun ini juga pandai modern dance. Intan juga aktif dalam opera dan dansa. Hal ini pula yang menyebabkan Intan cukup dikenal publik di Kota Minyak, selain kepribadiannya yang ramah.
Dunia tari adalah jiwanya. Intan telah mengenal berbagai gerakan tubuh berirama itu sejak duduk di bangku taman kanak-kanak. Berbagai lomba dan seremonial mulai diikutinya.

“Bisa dikatakan, passion Intan ada di seni tari,” katanya sembari tersenyum.
Sebelum dinobatkan Puteri Tari Indonesia 2020, jantung Intan berdebar kencang. Namun seketika tubuhnya melemas. Dirinya tidak menyangka apa yang diimpikan terwujud pada malam itu.
“Rasanya masih tidak menyangka berada di titik ini. Bersyukur dan tentunya bahagia bisa memberikan yang terbaik untuk Provinsi Kaltim,” sebut alumnus Universitas Balikpapan ini.
Menyandang status Puteri Tari Indonesia, dirinya pun dituntut memberikan edukasi seni tari bagi generasi penerus. Dirinya pun bertekad untuk terus memperkenalkan seni tari.
“Dan mungkin nanti akan mengadakan kelas online tari yang diperuntukkan bagi anak-anak, sehingga mengenal seni tari sejak dini,” jelas wanita kelahiran April 1996 ini.
Putera-Puteri Tari Indonesia merupakan ajang pencarian duta seni tari yang mengajarkan para penari untuk bisa keluar dari zona nyaman. Ajang ini bukan hanya sebagai wadah seni tari semata, namun para finalis juga didorong mampu menguasai public speaking, marketing, serta modeling.

Intan mengaku sangat beruntung. Banyak pengalaman yang didapatkan. Tidak hanya bisa mengenal budaya daerah lain, namun juga mendapatkan saudara baru.
“Sejak April sudah saya persiapkan, namun Desember ini baru realisasi. Ya untuk latihan kadang di rumah dan di AW Studio,” tandas perempuan yang berdomisili Perumahan Batakan Mas, Balikpapan Timur.
Apa yang diraihnya tidak terlepas dari doa dan dukungan dari banyak pihak. Mulai dari orangtua, owner AW Studio Balikpapan, Awi dan Alviana. Orang-orang tersebut dikatakannya sangatlah berjasa dalam perjalanan kariernya.
Selain itu, dukungan dalam mengikuti ajang ini juga diberikan Dewan Kesenian Balikpapan (DKB), Pemkot Balikpapan khususnya Wali Kota Rizal Effendi dan Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud. Sementara dari Pemprov Kaltim diberikan Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Intan dan tari bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya tak bisa dipisahkan. Passion-nya dijalani penuh totalitas. Pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 bukan menjadikan dirinya sebagai pribadi yang pemalas.
Sebaliknya, anak pertama dari pasangan Muhammad Ridai dan Yuliani Nanggong justru menjadikan kebijakan itu untuk memperdalam gerakan tari.
(all/eni)
