Hasil Mediasi, Pertamina Kembali Menjalankan Kesepakatan Awal

Balikpapan, Metrokaltim.com – Kelurahan Margo Mulyo, Balikpapan Barat mengadakan pertemuan untuk mediasi antara perwakilan Pertamina dan warga sekitar Jalan Gunung Empat, Rabu (30/12) pagi.

Mediasi ini dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan warga dengan Pertamina terkait dengan penutupan akses jalan di wilayah Jalan Batu Butok.

Dalam kesempatan ini Ketua Komisi III DPRD kota Balikpapan Alwi Alqodir mengatakan, keinginan warga sesuai dengan hasil rapat beberapa bulan lalu akan tetap dijalankan. Artinya sudah tidak ada lagi larangan-larangan untuk warga melintas.

Ia berharap, mudah-mudahan Kamis (30/12) bisa ditetapkan keputusannya, dan mereka juga memfasilitasi warga yang akan lewat di lokasi tersebut.

“Bahkan kami bersama-sama menyaksikan penyampaian Kepala Security Suwarsono, bahwasanya ia mempersilakan warga lewat,” kata Alwi saat meninggalkan pertemuan, Rabu (30/12).

Namun ia mengatakan, untuk penutupan jalan dilokasi itu tetap dilakukan pihak Pertamina, hanya saja warga tetap bisa melintas terutama pada warga ring 1 yang diberikan stiker. Dan untuk warga lain bisa menggunakan kartu pelintas yang diberikan di pos masuk.

Tempat terpisah Section Head Comm Rel Region Kalimantan Ely Chandra menuturkan, dengan adanya pertemuan ini pihak Pertamina siap menandatangani kesepakatan bersama, hanya pihaknya tetap mengimbau masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan.

Sedangkan terkait tuntutan warga untuk mempermudah aksesnya, dirinya kembalikan ke sepakatan awal, bukan masalah mempermudah atau mempersulit.

Sementara untuk sistem buka tutup jalan tetap ada, apalagi untuk warga ring 1 sudah memiliki stiker yang dibagikan dengan jumlah 1.200 stiker. Namun yang tidak memiliki stiker bisa menggunakan kartu pelintas di posko depan.

“Dan kami juga meminta kepada warga yang menggunakan kartu pelintas, bisa mengembalikan kartunya saat keluar,” akunya Eli Chandra usai pertemuan.

Lebih jauh Lurah Margo Mulyo Sigit Aji Dharma menjelaskan, bahwa pertemuan ini untuk mediasi antara Pertamina dan warga, karena sesuai notulen tanggal (13/8) lalu, kebijakan dari Pertamina dan warga mengenai kesepakatan yang dituangkan dalam notulen rapat, bahwasannya tidak ada kesepakatan terkait penggunaan helm, hanya untuk menerapkan protokol kesehatan ketika melintas di wilayah komplek komperta.

“Cuman beberapa bulan lalu sebelum Pilkada, memang ada kebijakan yang berubah dari Pertamina melalui security. Ditambah yang melintas wajib prokes, helm dan stiker,” jelas Sigit Aji Dharma.

Lanjutnya, disitulah warga khususnya ring 1 protes karena ada salah satu warga tidak diperbolehkan melintas. Dan ia menampung aspirasi untuk di sampaikan ke Pertamina.

“Dan dalam pertemuan itu, kami kembali melakukan kesepakatan. Namun kesepakatan itu, kembali ke notulen awal, ditambah jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan terutama bagi pengguna yang tidak menggunakan perlengkapan, bukan menjadi tanggung jawab pihak Pertamina, tetapi menjadi tanggung jawab pengendara,” imbuhnya.

Dari pertemuan itu, seluruh pihak sepakat dengan kesepakatan itu, untuk mengurangi permasalahan dengan masyarakat. Mengingat status jalan ini merupakan jalan komplek.

Tidak lupa Ketua LPM Margo Mulyo Bahrul, yang mewakili warga menuturkan, harapan warga, pihak Pertamina bisa melakukan kesepakatan sesuai hasil rapat di bulan Agustus lalu. Karena ada kebijakan dari pihak Pertamina tentang penggunaan helm menjadi polemik, sedangkan hal itu belum pernah dibicarakan kepada warga.

“Tetapi Alhamdulillah hari ini sudah ada keputusan, bahwa Pertamina tidak ingin merepotkan warga kampung maupun warga komplek Pertamina,” pungkasnya.

(Mys/riyan)

150

Leave a Reply

Your email address will not be published.