Jelang Idul Fitri Klaster Rumah Ibadah Muncul, Kawasan RT 47 Graha Indah Ditetapkan Zona Merah
Balikpapan, Metrokaltim.com – Di akhir bulan Ramadan, Satgas Covid-19 kota Balikpapan menemukan 24 orang terkonfirmasi positif dari tracing rumah ibadah yang berada di kawasan Bhumi Nirwana RT 47 Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara (Balut). Sehingga satgas terpaksa menutup rumah ibadah tersebut.
Saat pres reales, Kepala Satpol PP Balikpapan Zulkifli menjelaskan, ia mendapat keterangan dari warga sekitar, penyebaran ini karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama saat beribadah ke masjid.
“Karena memang masjid ini tidak terlalu besar, sehingga Jemaah yang ada tidak tertampung (jika berjarak). Makanya saya sampaikan dan menetapkannya sebagai klaster rumah ibadah,” ucap Zulkifli didepan awak media, Senin (10/5).
Lanjutnya, padahal pengurus masjid bisa menggunakan halaman jika banyak jemaah, namun karena sudah terjadi maka ini menjadi pelajaran untuk semua, mengingat animo masyarakat lebih berfokus menjalankan salat Ied di masjid.
“Semoga ini yang terakhir. Dan langkah yang diambil dengan terpaksa menutup rumah ibadah tersebut, yaitu masjid Al-Rahma. Hari ini kami juga perintahkan lurah untuk menetapkan zona merah sekaligus penutupan rumah ibadah. Kecuali aktifitas adzan,” akunya.
Selain aktifitas adzan, aktifitas salat lima waktu juga diperbolehkan, tetapi hanya dapat dilakukan oleh pengurus lingkungan masjid saja. Dan untuk zona merah harus dilakukan portalisasi. Jadi untuk tamu, maksimal hanya sampai jam 21.00 Wita. Lalu harus dilakukan pembubaran semua kerumunan lebih dari lima orang. Jadi di aktifitas zona merah, masyarakat tidak boleh ada aktifitas arisan, selamatan dan lainnya sesuai standar dari Kementerian Dalam Negeri.
“Dengan ini semua aktifitas dihentikan, sampai kawasan itu dapat menurunkan angka kasus hingga menyandang zona kuning atau hijau,” paparnya.
Lebih jauh Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menambahkan, dari 24 orang yang masuk dalam klaster rumah ibadah, dua orang berstatus suami-istri sekarang sedang dirawat di rumah sakit. Lalu yang lainnya, menjalani isolasi di rumah masing-masing.
“Untuk semua ada ada enam rumah, satu mes karyawan jadi tujuh rumah dan satu lagi adalah rumah dari klaster terpisah. Tetapi memang tinggal juga di Bhumi Nirwana. Jadi totalnya ada 23 klaster rumah ibadah, satu dari klaster lain,” jelas Dr Dio, sapaan akrabnya.
Dan setalah dilakukan pemeriksaan di lingkungan tersebut kembali ditemukan rumah kedelapan yang terkonfirmasi positif. Dari 47 rumah yang ada di kawasan Bhumi Nirwana.
(Mys/riyan)
162