Komisi II Sentil Dinas Pasar, Haris: Jangan Hanya di Kantor Turun ke Pasar-Pasar

Balikpapan, Metrokaltim.com – Komisi II DPRD Kota Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan di ruang komisi II, Senin (22/2).
Saat ditemui awak media Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan H Haris, menanyakan program apa saja yang berjalan, antaranya bagaimana caranya membuat inovasi tentang pasar tradisional dalam keadaan covid-19, serta kebijakan apa yang diambil dinas pasar.
“Adapun laporan yang disampaikan ke UPT dinas pasar, agar dapat bersinergi dengan para pedagang. Kami minta agar keluhan pedagang bisa di tampung, sehingga di tahun 2022 bisa di anggarkan,” ucap H Haris usai RDP, Senin (22/2) pagi.
Sementara ada satu aspirasi dari pedagang, yang mana mereka mempertanyakan bagaimana pedagang yang ada di luar pasar seperti di Beller maupun daerah kilo. Sehingga pihaknya minta dinas pasar untuk melihat aturannya, karena pasar dibentuk untuk kumpulnya para pedagang, tetapi banyak di pinggir jalan, maka itu yang menimbulkan aksi protes pedagang.
Sehingga nanti ia akan melaporkan ke atas, apakah itu ada aturannya. Jika ada tolong jalankan dengan ketegasan yang bekerja sama dengan satpol PP dan lainnya.
Yang pasti Komisi II minta dalam kondisi covid-19 ini, Dinas Pasar terhadap UPT-nya untuk bisa turun setiap hari ke lapangan untuk menerima aspirasi pedagang. Supaya kedepannya tidak ada lagi keluhan yang datang ke DPRD, tetapi bisa diselesaikan di UPT pasar.
“Apalagi jika dilihat dari personilnya sudah cukup besar. Jadi jangan hanya di kantor saja tetapi turun ke pasar-pasar, kalau perlu kami ikut serta ke lapangan,” jelasnya.
Sedangkan untuk PAD yang diperoleh di tahun 2020 sebesar Rp 4 miliar kurang dari target yang di rencanakan Rp 6 milliar. Apakah tahun 2021 ini sesuai target yang direncanakan, akan dilihat kedepannya.
Tempat terpisah, Kepala Disdag Kota Balikpapan Arzaedi Rachman mengatakan, RDP ini membahas kegiatan tahun 2021, termasuk hal-hal lain. Bahkan pihaknya disarankan komisi II agar banyak berkomunikasi, sehingga apa yang dilakukan dinas perdagangan bisa sinergi dengan masyarakat.
Dipaparkannya, bahwa komisi II sangat mendengarkan aspirasi masyarakat, sehingga dengan adanya pertemuan ini bisa lebih harmonis di dalam pelaksanaan kegiatan 2021 maupun di anggaran selanjutnya.
“Pada intinya di tahun 2021 sudah ditetapkan, hanya saja kegiatan itu harus di komunikasikan dengan komisi II, agar bisa dibuatkan rekomendasi kegiatan mana saja yang perlu dilaksanakan,” imbuh Arzaedi.
Disdag juga mengucapkan terima kasih kepada komis II yang telah memberikan informasi, karena sangat bermanfaat untuk pelaksanaan tugas kedepannya.
(Mys/riyan)
