KPU Tetapkan Perolehan Suara untuk Kolom Kosong dan Pasangan Calon
Balikpapan, Metrokaltim.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Balikpapan menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Tingkat Kota, dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota Balikpapan tahun 2020 di Hotel Horison Balikpapan, Rabu (16/12) pagi.
Ketua KPU kota Balikpapan Noor Thoha menjelaskan, mekanisme pleno ini dalam rangka memperbaiki beberapa hal antaranya salah hitung, salah jumlah dan salah input, tetapi untuk secara umum perolehan suara terkunci tidak ada perubahan.
Namun yang menjadi masalah perihal data, mulai dari data DPT, penggunaan DPT, DPTB, DPPH ini memang cukup membingungkan, jadi itulah yang dikoreksi pada hari ini.
“Jadi catatannya adalah catatan tentang data, kalau perolehan suara sudah terkunci sudah tidak berubah,” ucap Noor Thoha depan awak media, Rabu (16/12).
Ia memaparkan, bahwa pleno merupakan bagian mekanisme untuk mengurangi seluruh kekeliruan dalam hal input, tetapi tidak berubah.
Dan untuk hari ini (16/12) KPU akan tetapkan perolehan suara, baik untuk kolom kosong maupun untuk pasangan calon. Dan nanti setelah di tetapkan, pihaknya memberi waktu 3 hari bagi pihak-pihak yang mempunyai legal standing untuk melakukan upaya hukum, seperti ada yang menggugat atau mengadukan ke MK.
Sementara setelah MK merilis daerah-daerah mana yang mengajukan sengketa, dicatat dalam buku registrasi perkara MK, namun ketika Balikpapan tidak masuk dalam catat, maka 5 hari setelah rilis, bisa di tetapkan calon terpilih dan KPU akan membuat pengusulan kepada gubernur untuk dilantik.
“Jadi untuk sekarang belum bisa, karena ini hanya menetapkan hasilnya dulu,” imbuhnya.

Sedangkan kendala dalam pelaksanaan tentu saja di dalam proses event akbar sekelas ini, tentu pasti ada kendala terutama di masa pandemi covid-19.
Bahkan seluruh divisi teknis KPU hampir lumpuh, karena komisioner, kasubag dan staf operasional terpapar covid, maka itu bisa dibilang Balikpapan cukup berat dalam hal teknis.
“Tetapi alhamdulillah kami bisa melampaui masa-masa sulit kemarin. Karena ini lebih mudah dibandingkan dengan pileg dan pilpres,” akunya.
Sementara untuk partisipasi masyarakat KPU Balikpapan memang ada kontribusi, karena porsi KPU ada pada tataran teknis, kalau KPU ternyata amburadul persiapannya dan pelaksanaan kacau, tentu KPU menyumbang besar terhadap golput, tetapi KPU dari sisi penyelenggaraan tidak ada masalah.
“Dari sikap KPU kami merasa sudah melakukan apa yang kami lakukan, bahwa ada orang tidak mau datang ke TPS, dan itu bukan masalah teknis, tetapi bagaimana pasang calon meyakinkan pemilih untuk datang ke TPS,” tungkasnya.
Sementara wilayah pemerintahan sebagai pendidikan pemilih, bagaimana orang persepsi terhadap demokrasi, politik harus melalui pendidikan pemilih, tidak serta merta dilakukan, sehingga KPU merasa apa yang seharusnya dilakukan.
(Mys/riyan)
