Reses Suwanto, Usulan Warga Lebih Mayoritas Perihal Ketahanan Pangan

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Untuk menjaring aspirasi masyarakat Balikpapan Tengah (Balteng), Anggota DPRD kota Balikpapan Suwanto menggelar reses masa sidang I tahun 2023 di Jalan Karya Murni RT 65 Kelurahan Gunung Sari Ilir (GSI), Balteng, Senin (20/3/2023).
Reses dihadiri perwakilan Dinas Pangan Pertanian dan Peternakan (DP3), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) serta warga perwakilan warga dari beberapa RT di GSI.
Berbagai keluhan disampaikan, seperti warga RT 65 GSI Dadang meminta bantuan budidaya ikan dilingkungannya, sementara untuk lahan sudah ada, tetapi terkendala dalam penyelanggaraan.
Lalu Ketua RT 66 GSI Ari meminta support dari DP3 untuk kelompok kerja yang tergabung di 4 RT yang ada.
Warga juga meminta agar penerangan jalan utama (PJU) yang mati dilingkungan RT 64 bisa direalisasikan. Dan meminta agar warga sekitar bisa disediakan bak sampah, karena warga kesulitan membuang sampah.
Sementara warga RT 3 Ahmad Yani meminta agar sedimen drainase dilingkungan RT 3-4 GSI untuk segera dilakukan pengerukan, mengingat sedimennya sudah cukup tinggi.
“Jadi air dari gang kidung tidak bisa mengalir keluar karena terhambat sedimen,” akunya.
Menanggapi usulan warga perihal ketahanan pangan, Suwanto menjelaskan, bahwa pihaknya mengundang dinas pertanian supaya di masyarakat bisa membangun kelompok wanita tani (KWT). Disamping juga sebagai bahan pokok untuk mempertahankan pangan keluarga. Sehingga ia mengajak dinas terkait untuk hadir di masyarakat.
“Dengan banyak usulan warga perihal kecocokan tanam, semoga apa yang kami canangkan bisa menjadi pertanian dalam kota,” ucapnya kepada awak media.
Untuk merubahnya pun bukan karena kesulitan alat tetapi dengan mengorganisir masyarakat dalam menggalakkan ketahanpanganan.
“Tapi dengan adanya inilah, sebagai upaya saya untuk bisa membentuk KWT,” imbuhnya.
Begitupun dengan usulan pelatihan kompos yang akan digalakkan, dan juga Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TP3R) yang merupakan bagian dari pencacah kompos.
Dirinya akan mencari solusinya, supaya sampah masyarakat tidak langsung dibuang ke TPA, tetapi bisa dipilah dulu untuk dijadikan bahan kompos.
“Bisa juga menjadi penghasil ekonomi jika bisa bermanfaat. Dan tentunya ada kerjasama dengan pertanian dan hasil uji lab dari kompos tersebut,” paprnya. (mys/ries)
