Videotron di Paser Tidak Berguna
Tana Paser, Metrokaltim.com – Miris, dan sangat disayangkan, melihat videotron di Kabupaten Paser tidak berguna. Keberadaannya saat ini, tak banyak arti. Terkesan, hanya sekadar rangka yang berdiri, menjadi pajangan di beberapa sudut wilayah.
Andai itu berfungsi. Tentu sangat membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser untuk menyampaikan berbagai macam informasi kepada masyarakat. Baik imbauan atau ajakan, maupun acara-acara seremonial yang bakal dilaksanakan.
Videotron berupa media yang dapat menampilkan video atau teks dengan menggunakan teknologi light emiting diode (LED). Tentu sangat menarik. Apalagi hampir satu tahun belakangan ini, pandemi Covid-19 terus mewabah. Pemerintah pun terus menggaungkan, meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Jika videotron berfungsi. Pastinya bisa mengedukasi masyarakat. Menampilkan bagaimana penerapan Prokes Covid-19. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan hingga mengurangi mobilitas. Namun nyatanya, kerusakan sudah 1 tahun lebih.
Menyikapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik (Diskominfo) dan Persandian, Boy Susanto, mengatakan jika tak berfungsinya videotron, dikarenakan mengalami kerusakan.
“Saya (sebelumnya) sudah menugaskan staf untuk memeriksa, (ternyata) banyak yang rusak,” kata Boy Susanto.
Dikatakannya, dulu jika rusak bisa tertangani, meski tak bertahan lama. Karena memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten. Hanya saja, kini tak ada lagi. “Kebetulan dulu ada teknisinya. Tapi sudah almarhum (meninggal). Tidak ada lagi penerusnya,” sebut Boy.
Diketahui, kerusakan sudah terjadi sejak 2018 lalu. Tanda-tanda bakal dilakukannya perbaikan pun, tak dapat dipastikan. Dikatakannya, jika terkendala masalah anggaran. Diakui Boy, videotron mati itu sudah pernah disampaikan kepada atasannya.
“Nggak (tidak) tahu (Kapan diperbaiki). Kami sudah berusaha. Videotron rusak. Harus banyak (biaya) perbaikan. Sementara anggaran tak ada sama sekali. Kembali lagi masalah anggaran,” bebernya.
Di Kabupaten Paser, terdapat 4 videotron. Dan semuanya rusak. Yakni, traffic light simpang 5, kantor bupati, jembatan menuju Sungai Tuak, serta di Telaga Ungu, tak jauh dari kantor pemerintahan kilometer 5. “Semuanya rusak tak bisa diperbaiki,” terangnya.
Terkait pemeliharaan, sejatinya ia sudah pernah mengusulkan. Hanya saja anggarannya cukup lumayan besar. Belum lagi Covid-19, sehingga berimbas dengan dilalukannya refocusing anggaran. Dari informasi yang diketahuinya, perbaikan saja, bisa memakan Rp 1 miliar untuk satu unit videotron. Sedangkan, pengadaan pergantian videotron, sekira Rp 2,2 miliar. Sementara 2021 ini, anggaran biaya pemeliharaan pun dirasa tak cukup.
Sementara itu, Kasi Pengelolaan Informasi Diskominfo dan Persandian Kabupaten Paser, Abdillah mengatakan, jika kerusakan banyak pada bagian panel, dan rangka yang mulai keropos. “Ada beberapa panel tak fungsi, mati total,” tutur dia.
Jika pun dipaksakan untuk diperbaiki. Dipastikan takkan bertahan lama. Mengingat, hal
itu pernah dilakukan. “Ini terbukti. Beberapa kali dibagusin, tayang tiga kali, seminggu rusak lagi. Belum lagi kecanggihan teknologinya dengan masa sekarang (mulai tertinggal),” pungkasnya.
Guna memberikan perkembangan informasi Covid-19 pada, Diskominfo dan Persandian berharap pada media online, media center, radio, televisi dan media cetak.
(sya/riyan)
139