Cegah Kerumunan saat Sekolah Dibuka, Para Siswa akan Dipulangkan Secara Bertahap
Balikpapan, Metrokaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana menggelar belajar-mengejar tatap muka di sejumlah sekolah, khususnya untuk SD dan SMP, pada Januari 2020. Untuk memuluskan rencana ini, Pemkot bersama pihak sekolah telah menggelar simulasi belajar tatap muka.
Diketahui, simulasi belajar tatap muka ini dilakukan secara bertahap. Sekolah Menengah Pertama (SMP) lebih dulu melakukan simulasi, yakni pada 14 sampai 15 Desember 2020. Total, ada 23 SMP negeri dan 12 SMP swasta yang menggelar simulasi tatap muka. Sedangkan SD akan dilangsungkan pada 16 hingga 17 Desember ini.
Senin (14/12) kemarin, sejumlah pejabat Pemkot Balikpapan mendatangi SMP 12 Balikpapan untuk memantau langsung jalannya simulasi ini. Adapun pejabat yang ikut pemantau ini, yaitu Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin.
Selain itu ada juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Sudirman Djayaleksana, Kepala Dinas Kominfo Sutadi serta Camat Balikpapan Kota Heru Resandy. Selama di sana mereka didampingi pengajar dan siswa-siswi SMP 12.
Kepada awak media, Rizal Effendi membeberkan, simulasi ini meliputi penggunaan masker scuba, praktik cuci tangan yang benar, menerapkan jaga jarak, hingga soal kerumunan. Hasilnya, kata Rizal, dari segi prasarana hampir semua sekolah telah menyiapkan kebutuhan protokol kesehatan.
Rizal pun meminta agar pihak sekolah tidak mengadakan jam istirahat dan membuka kantin. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan massal. Pemkot, sambung Rizal, juga akan melibatkan Dishub Balikpapan dan organisasi angkutan darat (organda) untuk mengantar dan jemput para siswa menggunakan bus sekolah.
“Ini yang paling berat, kita menghindari kerumunan saat pulang sekolah. Jadi, agar tetap terjaga protokol kesehatan, kami akan kerja sama dengan Dishub dan organda, sehingga di sekolah aman, di jalan aman dan di rumah juga aman, ” kata wali kota dua periode itu.
Sementara itu, Muhaimin menambahkan, untuk mencegah terjadinya kerumunan, pihaknya akan membuat kebijakan baru. Yakni tidak memulangkan para siswanya secara bersama-sama, melainkan secara bertahap alias antre.
“Sudah diatur oleh guru dan tim gugus siswa agar tidak langsung pulang berbarengan,” kata Muhaimin.
(sur/ ryan)
