Diwarisi Masjid Tua Desa Tepian Langsat Oleh Kakeknya, Anggota DPRD Kutim Kidang Terus Berupaya Perbaiki Prasarana Di Desa Kelahirannya
Anggota Dewan Kutim Kidang saat menjelaskan kepada wartawan MetroKaltim di depan masjid tertua tahun 1913 warisan kakek dan neneknya di Desa Tepian Langsat yang juga akan senantiasa diperjuangkan pemeliharaannya.
Tepian Langsat, Metrokaltim.com – Tidak adanya peningkatan infrastruktur di Desa kelahiran anggota DPRD Kutai Timur H Masdari Kidang tepatnya di Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, membuat masyarakat sekitar memberikan dukungan penuh kepada Kidang sebelumnya untuk menjadi Kepala Desa (Kades).
Kidang menceritakan kepada Media Metrokaltim.com terkait pencalonan dirinya menjadi kades beberapa waktu silam lalu dikarenakan masyarakat mengeluh selama beberapa kali pergantian kades, Desa Tepian Langsat tidak ada perubahan baik dari sisi prasarana lingkungan maupun infrastruktur.
“Dari situlah saya berangkat untuk bertekad ingin membenahi desa saya, akan tetapi saat pemilihan kades tidak terpilih. Mungkin semua itu Allah SWT yang mengaturnya setiap garisan hidup umat-nya,” ujarnya.
Ternyata Allah berkata lain, di bawah dukungan tidak hanya masyarakat di Desa Tepian Langsat saja akan tetapi lebih luasnya Kecamatan Bengalon mempercayakan seorang Kidang menjadi anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur.
“Syukur Allhamdulillah saya dipercaya duduk di DPRD artinya kewenangan lebih diatas kades, dengan mengemban beragam aspirasi masyarakat dan harus diperjuangkan,” ulas Kidang.
Masyarakat percaya jauh dalam konteks pileg sekalipun figur Kidang terbilang pro rakyat, serta peduli dan mampu memupuk kemitraan dengan stakeholder (perusahaan, Red) sekitar dalam mendukung pembangunan di Desa-nya maupun wilayah desa lainnya di Bengalon.
Kenangan mendalam akan tanah kelahirannya Desa Tepian Langsat melekat akan tanggung jawab, akan pemeliharaan dan perawatan masjid tertua di desa masa-masa Kidang kecil menghabiskan waktu bermain dan menamatkan masa sekolahnya.
“Di desa ini warisan yang paling berharga baik bagi saya pribadi dan keluarga, yaitu masjid peninggalan yang dibangunkan oleh kakek saya. Masjid tersebut adalah masjid tertua tahun 1913 dimasa penjajahan,” kata Kidang mengisahkan kepada Metro Kaltim.
Kidang mengungkapkan dulunya masjid ini masih sederhana dan berbahan material beridingdingkan kulit pohon. “Karena saat bahari (tempoe doloe red) dikerjakan secara manual tradisional belum ada alat – alat pertukangan seperti senso dan sebagainya,” bebernya.
Masjid tersebut juga beberapa kali mengalami rehab, namun pelaksanaan jalannya renovasi sebelum memulai proses pengerjaannya anggota Dewan dari Partai Berkarya ini senantiasa tetap pertahankan kesan aslinya karena sebagai situs religi sejarah Islam di Desa Tepian Langsat. Pada bagian masjid kayu dan panggung terdapat beduk berusia tua dan guci kuno, hingga saat sekarang masjid tersebut masih dimanfaatkan masyarakat di Desa Tepian Langsat yang beragama muslim, dalam menjalankan kewajiban baik dalam menunaikan shalat 5 waktu serta pengajian dan perhelatan-perhelatan ke agamaan.
Dengan duduknya Kidang di Dewan ia berjanji akan terus merawat warisan dunia akhirat dari sang kakek dan neneknya dengan melakukan berbagai pembenahan dan akan dianggarkan dalam aspirasinya.
Tidak hanya masjid tua saja yang diperjuangkan oleh Kidang, walau terbilang desa akan tetapi di lingkungan sekitar juga terdapat masjid bertaraf seperti masjid megah bisa dikatakan Masjid Agung-nya Desa Tepian Langsat.
Masjid baru beranama Masjid Ar Roda yang kokoh berdiri disana berkat dukungan salah satu stakeholder dulunya yaitu PT Bima Palma Sawit. Namun saat ini bendera perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi lagi lantas warga melalui swadaya menambahkan berbagai kekurangannya termasuk Kidang, saat belum jadi dewan sekalipun sudah banyak membantu sarana masjid seperti bantuan mimbar dakwah masjid.
Ketika Kidang Menyambangi Masjid Ar Roda imam masjid mengusulkan kepadanya terkait penataan taman di halaman masjid agar tidak terkesan gersang. Mendengar hal itu anggota Dewan itu langsung mengiyakan.
“Akan saya perjuangkan nanti dalam membuat taman di halaman depan masjid sehingga menambah nilai estetika keindahannya,” kata Kidang di hadapan imam masjid.
Tidak hanya itu saja Kidang juga akan membenahi bangunan puskesmas terutama dalam peningkatan sarananya. “Saya berencana ingin menambah ruang rawat inap dan fasilitas kesehatan pendukung lainnya. Desa ini harus maju dan masyarakatnya dapat merasakan apa itu arti sejahtera,” tuturnya.
(aji/riyan)
205