Jam Rawan Kecelakaan, Pemotor Tanpa SIM Jadi Sorotan

Foto: Kombespol Rifki, Dirlantas Polda Kaltim

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Operasi Keselamatan Mahakam 2024 yang berlangsung selama 14 hari telah berakhir, namun data kecelakaan lalu lintas yang diungkapkan oleh Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Rifki, menyoroti pola yang mengkhawatirkan. Selama periode operasi, tercatat 24 kecelakaan lalu lintas di Kaltim, dengan 3 korban meninggal dunia, 15 luka berat, dan 21 luka ringan.

Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa mayoritas kecelakaan melibatkan sepeda motor roda dua, dan yang lebih mengkhawatirkan, pengendara yang terlibat kebanyakan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Remaja usia 16 hingga 20 tahun menjadi kelompok yang paling rentan, dengan profesi pelajar dan swasta.

Kecelakaan cenderung terjadi di daerah pemukiman, terutama di jalan provinsi dan kabupaten/kota. Wilayah dengan kejadian terbanyak berada di wilayah hukum Polresta Samarinda, dengan total 10 kejadian, sementara wilayah hukum lainnya rata-rata hanya mengalami 1-3 kejadian.

Waktu paling rawan untuk kecelakaan adalah antara sore hingga tengah malam, mulai dari pukul 18.00 hingga 21.00, dan dini hari dari 00.00 hingga 03.00. Kombes Pol Rifki menambahkan bahwa kebanyakan kecelakaan disebabkan oleh pengendara yang melakukan manuver berbahaya seperti mendahului, berbelok, atau berpindah jalur tanpa perhitungan yang tepat.

Dengan demikian, hasil Operasi Keselamatan Mahakam 2024 menjadi catatan serius bagi para pengguna jalan di Kaltim, terutama bagi pemotor tanpa SIM. Upaya penguatan kesadaran akan pentingnya memiliki SIM dan mengikuti aturan lalu lintas perlu terus ditingkatkan untuk mengurangi angka kecelakaan yang mengancam keselamatan jiwa.( Ries).

58

Leave a Reply

Your email address will not be published.