Kehabisan Ongkos Karena Ditipu Calo, Babinsa Kariangau Bantu Pulangkan Enam Penumpang Terlantar di Pelabuhan Kariangau
Balikpapan, Metrokaltim.com – Enam penumpang kapal feri tujuan Palu, Sulawesi Tengah akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya setelah terlantar selama lima hari di ruang tunggu pelabuhan feri Kariangau, Balikpapan Barat lantaran kehabisan ongkos untuk membeli tiket kapal dan rapid test, setelah ditipu oleh calo yang menawarkan jasa tiket dan rapid untuk bisa berlayar.
Mendapat laporan tersebut, Danramil 0905-02 Balikpapan Barat Mayor Inf Masrukan melalui Babinsa Kelurahan Kariangau, Sertu Barja langsung mendatangi keenam penumpang tersebut di ruang tunggu pelabuhan feri.
Keenam penumpang yang diketahui bernama Sudarling (33), Hasdiana (35), Supri (35), Andira (6), Fusan (5) dan Deri (2) langsung dimintai keterangan oleh babinsa untuk dicarikan jalan keluarnya.
Dari keterangan penumpang tersebut menceritakan awalnya mereka berangkat dari Sangkulirang dan tiba di pelabuhan feri Kariangau pada Minggu (17/1) pagi sekira pukul 10.00 Wita.
“Kemudian mereka ini ditemui oleh calo sekira pukul 11.00 Wita, menawarkan jasa tiket dan Rapid agar bisa berlayar pada hari Rabu (20/1) dengan kapal tujuan Palu. Akan tetapi calon penumpang tidak bisa berangkat dikarenakan ditipu oleh calo, dan calonya pun menghilang atau kabur,” ungkap Barja.
Akibatnya, penumpang tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 3,2 juta. Pihak petugas di pelabuhan pun mengarahkan penumpang tersebut untuk melaporkan kejadian penipuan tersebut ke Polsek Balikpapan dan itu telah dilakukan.
Setelah mendengar penjelasan dari pihak penumpang, Babinsa Kariangau ini langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak, agar keenam penumpang dapat diberangkat menuju Palu, Sulawesi Tengah.
“Setelah mendapat laporan dari BPTD saya langsung koordinasi kepada IPSM Balikpapan untuk diteruskan ke Dinsos, Dokter Puskesmas Kariangau dan Lurah Kariangau. Adapun dari hasil koordinasi diarahkan untuk melaksanakan rapid antibodi di Puskesmas Kariangau sebagai pengganti rapid antigen dikarenakan penumpang tidak memiliki uang lagi,” paparnya.
Selain itu pihaknya juga menembusi KKP pelabuhan agar berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Palu. “Supaya bisa memberikan ijin kedatangan dengan dasar laporan dari Kepolisian Sektor Balikpapan Barat,” kata Barja.
Setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait akhirnya pada Jumat (22/1) Sekira pukul 19.40 Wita keenam penumpang tersebut diperbolehkan ikut berlayar dengan kapal feri KM Tuna. Bahkan pihak ASDP memberikan tiket gratis kepada mereka.
“Alhamdulillah keenam penumpang tadi sudah bisa berangkat, bahkan diberikan tiket gratis oleh pihak ASDP,” pungkasnya.
(riyan)
223