Lansia Dilayani Bak Orang Tua Sendiri, Pelayanan Haji Untuk Lansia

SAMARINDA, Metrokaltim.com – Kementerian Agama Republik Indonesia terus menunjukkan komitmen dan
dedikasinya dalam meningkatkan pelayanan haji, khususnya bagi jamaah lanjut usia. Setiap tahunnya,
pelaksanaan ibadah haji didominasi oleh jamaah lanjut usia yang membutuhkan perhatian dan
pelayanan ekstra. Pada tahun 2023, sebanyak 60 ribu jamaah haji lanjut usia menunaikan ibadah haji,
sementara tahun ini jumlahnya mencapai 45 ribu.
Pelayanan Haji bagi lansia yang di lakukan oleh petugas haji bagaikan melayani orang tua sendiri, sejak tiba di Madinah dan Jeddah, petugas haji langsung melakukan tugas, melayani jamaah sepenuh hati.
Melayani Jamaah Calon Haji lansia bagaikan melayani orang tua sendiri. Menggendong jamaah yang kelelahan berjalan, bahkan memijat kaki lansia yang keletihan.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, tahun 2023 mencatat sebanyak 156.978 jamaah haji
termasuk dalam kategori risiko tinggi, yang setara dengan 74,8% dari total jamaah. Kondisi ini menuntut
kesiapan maksimal dari berbagai pihak untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para jamaah.
Angka kematian jamaah haji pada tahun 2023 meningkat drastis sebesar 64% dibandingkan tahun 2019,
dengan penyebab utama kelelahan dan sakit. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk
terus meningkatkan layanan kesehatan dan fasilitas pendukung selama pelaksanaan haji.
Menanggapi tantangan tersebut, Kementerian Agama telah mengambil berbagai langkah strategis untuk
meningkatkan pelayanan haji, terutama bagi jamaah lanjut usia. Beberapa inisiatif yang dilakukan
meliputi penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih memadai, peningkatan jumlah tenaga medis yang
siap siaga, serta pengaturan jadwal kegiatan yang lebih ramah bagi jamaah lansia. Upaya ini bertujuan
untuk mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi oleh jamaah haji.
Tidak hanya itu, Kementerian Agama juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk
memastikan adanya pemeriksaan kesehatan yang komprehensif sebelum keberangkatan haji.
Pemeriksaan ini meliputi tes kesehatan fisik dan mental guna memastikan setiap jamaah dalam kondisi
optimal untuk menjalankan ibadah haji.
Selain aspek kesehatan, Kementerian Agama juga memperhatikan aspek spiritual dan kenyamanan
selama perjalanan. Pendampingan spiritual melalui pembinaan dan bimbingan manasik haji menjadi
Fokus utama agar jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan lancar. Penyelenggaraan manasik haji dilakukan secara intensif di berbagai daerah dengan melibatkan ulama dan tenaga pendidik berpengalaman.
Kinerja gemilang Kementerian Agama dalam meningkatkan layanan haji tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga kesehatan, dan organisasi masyarakat. Sinergi ini
diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah haji, khususnya yang lanjut usia dan memiliki risiko kesehatan tinggi.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan angka kematian dan masalah kesehatan selama pelaksanaan haji dapat ditekan. Kementerian Agama berkomitmen untuk terus berinovasi dan
meningkatkan kualitas pelayanan haji demi kesejahteraan dan keselamatan seluruh jamaah.
Penulis: Zamroni Wakil Rekor II UIN Sultan Sulaiman Samarinda
