Pemeriksaan Covid-19 di Pintu Masuk Balikpapan Dimulai, Wali Kota Minta Semua Warga Kooperatif
Balikpapan, Metrokaltim.com – Posko rapid antigen di jalur darat Balikpapan mulai beroprasi hari ini, Senin (25/1). Sejumlah pengguna jalan diperiksa kesehatannya. Kegiatan yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan ini dalam rangka menekan laju kasus Covid-19 yang sudah semakin mengganas.
Diketahui, Pemkot Balikpapan membuka dua posko rapid antigen di dua tempat yang menjadi pintu masuk Balikpapan via darat. Yakni di Kilometer 13, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. Satunya lagi di kawasan Lamaru, Balikpapan Timur.
Adapun yang menjadi petugas posko tersebut yakni Tim Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19. Tim ini berisikan petugas gabungan, seperti polisi, tentara, aparatur sipil negaran dan petugas Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan.
Pagi hari, saat pemeriksaan rapid antigen baru dimulai, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, memantau langsung kegiatan tersebut. Dia didampingi sejumlah pejabat Pemkot Balikpapan, seperti Asisten Pemerintahan Saiful Bahri, Kepala Dinas Perhubungan Sudirman Djayaleksana, Kepala DKK Andi Sri Juliarty dan Seketaris Satuan Polisi Pamong Praja Silvi Rahmadina.
Kepada awak media, Rizal Effendi mengatakan, ada tiga hal yang diperiksa oleh petugas posko rapid antigen. Yang pertama, sebut dia, pemeriksaan protokol kesehatan (prokes), seperti menggunakan masker dan menjaga jarak, tehadap pengemudi maupun penumpang kendaraan darat.
“Kalau tidak melakukan protokol kesehatan maka dilakukan denda,” kata wali kota dua periode itu.
Berikutnya, sambung Rizal, kelengkapan dan surat-surat berkendaraan juga diperiksa di posko tersebut. Dan yang terakhir, pemeriksaan Covid-19. Secara acak, para penumpang dan pengemudi kendaraan yang hendak masuk ke Balikpapan akan diperiksa menggunakan rapid antigen.
Rizal memastikan, hanya penumpang dan sopir yang dinyatakan negatif corona yang boleh masuk ke Kota Minyak. Apabila pengguna jalan tersebut ada yang reaktif corona dari hasil pemeriksaan rapid antigen, maka mereka tidak boleh ke Balikpapan. Pemkot Balikpapan sendiri akan melaporkan para warga yang reaktif tersebut kepada pemerintah asalnya agar mereka dapat penanganan.
“Kami laporkan bahwa yang bersangkutan dalam posisi yang reaktif yang harus ditindaklanjuti. Tapi dia tidak boleh masuk ke Balikpapan,” tegas pria berkacamata itu.
Dia menerangkan, pemeriksaan ini dilakukan untuk menekan kasus Covid-19. Sebab, kasus Covid-19 di Balikpapan sudah sangat mengkhawatirkan. Bayangkan, kata Rizal, rata-rata per harinya kasus Covid-19 di kota ini di atas 100 kasus. Gara-gara membeludaknya kasus tersebut, ruang perawatan pasien Covid-19 di 11 rumah sakit yang ada di Balikpapan semuanya sudah penuh.
Oleh karena itu, Rizal meminta agar masyarakat bisa kooperatif dalam pemeriksaan ini. Selain itu masyarakat juga diminta selalu menerapkan prokes di mana pun berada. Karena dengan begitu kasus Covid-19 bisa ditanggulangi dengan cepat.
“Semua orang harus memeriksakan diri dan jangan sampai terjadi kotak-kotak yang menjadi penularan,” ujarnya.
Selain jalur darat, tambah Rizal, Pemkot juga akan melakukan pemeriksaan rapid antigen di sejumlah tempat keramaian, seperti terminal, kafe dan mal. Rencannya pemeriksaan ini akan berlangsung selama empat hari berturut-turut.
“Sampai tanggal 29 (Januari 2020), kami juga akan bergerak ke pelabuhan feri, ke terminal dan beberapa tempat, termasuk juga ke kafe-kafe,” pungkasnya.
(sya/riyan)
124