Peningkatan Fasum Jalan Poros Batu Engau – Tanjung Harapan Berjalan, Masitah Minta Camat dan Kadis DPUTR Aktif Mengawasi

Tana Paser, Metrokaltim.com – Peningkatan fasilitas umum (fasum) terus diupayakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser. Salah satunya jalan poros antarkecamatan. Yakni, Kecamatan Batu Engau – Tanjung Harapan.

Dan, pada Selasa (18/5), Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Hasanuddin Meradje, dan Camat Batu Engau, Paulus Margita. Meninjau peningkatan kualitas jalan poros antarkecamatan itu.

Dari pantauan awak media ini, sepanjang ruas itu, saat ini terus dilakukan peningkatan. Bahkan ada beberapa titik jalan, sudah dilakukan pengerasan. Serta ada pengaspalan. Yang mana progresnya sekira 40 persen. Dari panjang 1,5 kilometer. Tepatnya wilayah Desa Pengguren Jaya, Kecamatan Batu Engau.

Meski peningkatan kualitas jalan poros belum rampung 100 persen. Namun, hal itu membuat warga merasa puas. Karena, akses jalan yang sulit, perlahan membuat nyaman pengendara.

“Alhamdulillah ada pengerasan. Ini (jalan) sebelumnya sangat parah. Pemkab harus merespon cepat, setiap usulan atau yang diharapkan warga,” ungkap seorang warga, Tono tengah melintas di jalan poros itu.

Sementara, Syarifah Masitah Assegaf menerangkan, kedatangannya bersama instansi terkait, guna memastikan peningkatan fasum yang tengah berjalan. Termasuk meninjau ruas yang masih becek berlumpur.

“Melihat sejauh mana progres pengerjaan tanggap darurat. Termasu pula progres pengerjaan jalan-jalan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Alhamdulillah sudah tapal batas Desa Pengguren Jaya,” jelas orang nomor dua di Paser itu.

Untuk pengaspalan di jalan Desa Pengguren Jaya, bersumber dari DAK Kemendes, sepanjang 1,5 kilometer. Dengan kucuran anggaran Rp 3,5 miliar. “Untuk pengaspalan, memakan sisa waktu 20 hari,” ungkap Politisi Golkar itu.

“Kami akan terus mengawasi progres-progres jalan. Supaya ke depan tak ada lagi keluhan masyarakat. Dibantu ya pak kadis, pak amat juga mengawasi di lapangan,” pinta Masitah.

Terkait pengawasan yang diminta Masitah. Dikatakan Hasanuddin, jika saat ini terdapat dua unit alat berat yang standby, pelan-pelan menuju Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan.

“Untuk tanggap darurat. Pemeliharaan rutin, terus berjalan. Ada alat ditaruh tetap di sini (jalan poros). Saat ini posisi di Desa Mengkudu (Batu Engau), pelan-pelan menuju Desa Tanjung Aru,” terang Hasanudin.

Diketahui, panjang poros antarkecamatan itu. Sepanjang 95 kilometer. Dengan anggaran mencapai Rp 18,5. Peningkatannya dengan rigid dan sebagian aspal.

“Yang Rp 10 miliar, saat ini proses lelang di provinsi. Rp 5 miliar perencanaan di kabupaten. Dan Rp 3,5 miliar sudah mendahului (lelang) pada Desember 2020 lalu. Makanya sudah jalan (pengaspalan). Progresnya sudah 40 persen. Dan Juni sudah selesai,” tandas Hasanudin.

(sya/riyan)

170

Leave a Reply

Your email address will not be published.