Program Pelatihan dan Pemagangan Bagi Penyandang Disabilitas, Langkah Inklusif DKI dan Bank BRI di Balikpapan
BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – PT Disabilitas Kerja Indonesia (DKI) bersama dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan dan Bank BRI telah menyelenggarakan program pelatihan dan pemagangan bagi penyandang disabilitas. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Parkir Klandasan Balikpapan pada Jumat (8/3/2024).
Hasnita Taslim, pendiri PT DKI, menyatakan bahwa program ini berlangsung selama 14 hari dan diikuti oleh 90 peserta penyandang disabilitas Balikpapan. Mereka diberikan pelatihan dalam dua peminatan, yaitu wirausaha dan administrasi.
“Setelah menyelesaikan pelatihan, 90 peserta disabilitas akan mengikuti program pemagangan selama 3 bulan di perusahaan-perusahaan yang telah menerima mereka,” ungkap Hasnita.
Hasnita juga menjelaskan bahwa biaya saku selama pemagangan dan pelatihan berasal dari Bank BRI, melalui program BRI Peduli. Para peserta disabilitas akan menerima uang saku selama 3 bulan pemagangan.
Selanjutnya, Hasnita memastikan bahwa seluruh peserta penyandang disabilitas yang mengikuti pelatihan akan ditempatkan dalam program pemagangan. Penempatan ini akan dimulai pada minggu depan di 20 perusahaan, termasuk UMKM, di Kota Balikpapan. Semua peserta disabilitas berasal dan ditempatkan di Balikpapan.
Kabid Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Kota Balikpapan, Yudiarso, menambahkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini menunjukkan kepedulian dari Bank BRI dan PT DKI dalam membantu penyandang disabilitas untuk mendapatkan kesempatan bekerja di Kota Balikpapan.
Yudiarso juga mengungkapkan rencana Disnaker Kota Balikpapan untuk menyelenggarakan program serupa dengan alokasi anggaran APBD. Disnaker terus melakukan sosialisasi kepada perusahaan agar bersikap ramah kepada penyandang disabilitas yang bekerja di lingkungan mereka.
“Penting bagi kami untuk memastikan bahwa teman-teman disabilitas tidak hanya diterima di perusahaan, tetapi juga diperlakukan dengan ramah. Oleh karena itu, kami terus melakukan sosialisasi tentang keramahan lingkungan kerja,” tutup Yudiarso. ( Ries).
209