Si Badas Jadi Maskot Pilkada di Kutai Timur, Rp 49 Miliar Digelontorkan untuk Sukseskan Pemilu

Sangatta, Metrokaltim.com – Secara resmi Si Badas menjadi maskot dalam pemilihan kepada daerah (Pilkada) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun 2020 mendatan. Kegiatan peluncuran maskot pendukung Pilkada ini digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim berlangsung di ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Kamis (5/12).

Turut hadiri dalam kegiatan iti Sekertaris Daerah Drs H Irawansyah, Ketua KPU Kaltim Rudiansyah HN, Ketua KPU Kutim, Ulfa Jamilatu Farida, Serta perwakilan KPUD 10 Kabupaten/kota dan para undangan.

Maskot Si Badas sendiri merupakan boneka berbentuk buaya yang berasal dari Kecamatan Long Mesangat, dia terpilih menjadi maskot andalan lantaran mendapatkan penilai tertinggi dari hasil pemilihan dewan juri yang independen. Maskot Si Badas berbentuj buaya ini dikolaborasikan menggunakan sarung Wakaroros batik khas Kutim.

Ketua KPU Kutim, Ulfa Jamilatu Farida mengatakan Badas dipilih karena mewakili hewan endemik Kutim. Dewan juri sangat tertarik dan menetapkan Badas menjadi juara maskot Pilkada Kutim 2020.

“Di harapkan Lewat maskot ini, Badas ingin mengajak seluruh warga di 18 Kecamatan agar dapat mewujudkan pilkada berintegritas, serta kualitas penyelenggaran pilkada kita yang dapat dipertanggung jawabkan,” terang Ulfa.

Senada dengan Ketua KPU Kutim, Ketua KPU Kaltim Rudiansyah HN mengatakan atusias dan tingkat partisipasi pemilih di pilkada Kabupaten Kutai Timur 2020 sangatlah tinggi.

Sukseskan pilkada di Kabupaten Kutai Timur.

“Sudah tentu akan diberikan moral besar kepada yang terpilih. Untuk menjaga komitmen apa yang disampaikan dalam masa kampaye pemilih harus cermat apa yang dijanjikan calon pasangan,” timpalnya.

Rudiansyah menjelaskan, bahwa KPU dan Bawaslu harus bisa merangsang Pilkada lewat pasangan calon yang ditetapkan, dan dapat menjawab problematika yang mendasar pada masyarakat. Serta Prinsip Pilkada harus dimaknai secara substansi.

“Kabupaten Kutai Timur sempat menjadi juara ketiga di Pilkada Kutim 2015 serta tingkat partisipasi terendah. Dan bukti ini juga yang jadi pekerjaan rumah KPU, metode sosialisasi harus mampu meningkatkan partisipasi,” tegasnya.

KPU harus mampu meningkatkan tingkat partisipasi, mengubah sedikit metode dan tingkatkan sosialisasi dengan mendatangi masyarakat, kurangi ke luar daerah untuk studi banding, Rudi juga memberikan arahan kepada KPUD Kutim, agar anggaran Rp 49 Miliar untuk membiayai Pilkada Kutim 2020 bisa digunakan dengan benar dan terarah.

“Dana Rp 49 Miliar ini bukan uang KPU ataupun uang daerah, Ini uang rakyat yang digunakan untuk membiayai para calon, sehingga masyarakat harus paham dan mengerti mereka yang membiayai. Jadi jangan ada transaksi money politik. Dan kita wajib mensukseskan pilkada ini dengan menjaga integritas, serta mengajak pasangan calon berkompetisi dengan kualitas visi misi yang cerdas, juga para pemilihnya juga cerdas untuk memilih pemimpin, ini ketentuan syarat mutlak di jalankan,” ucapnya.

Selanjutnya Sekertaris Daerah Drs H Irawansyah yang mewakili Bupati Ismunandar menjelaskan anggaran yang sudah ada berkisar Rp 49 Miliar, untuk membiayai Pilkada Kutim 2020. Dalam hal ini Pemkab Kutim juga telah membagikan anggaran untuk mensukseskan Pilkada untuk Bawaslu, juga Polres Kutai Timur.

“Diharapkan semua kerja sama ini terjalin baik dengan anggaran yang sudah tersedia, serta seluruh pihak yang berkepentingan dapat menjalankan amanah dalam mensukseskan Pilkada Kutim 2020 mendatang, juga harus memberikan motivasi kepada masyarakat. Dan banyak memberikan sosialisasi. Seperti ketika hujan pemilih tidak hadir untuk memberikan suara, solusinya bisa dibantu dengan dijemput mobil perusahaan. Dan mereka pun tidak kesulitan apalagi bagi para pekerja di perkebunan sawit. Saya harap penyelengaraan pemungutan di 685 TPS di 139 desa dan 2 kelurahan dapat berjalan lancar,” pungkas Sekda Irawansyah.

(rina/riyan)

211

Leave a Reply

Your email address will not be published.