Spesialis Jambret 40 TKP di Balikpapan, Incar Perempuan dan Anak-anak

Balikpapan, Metrokaltim.com – Sahrudi (29) mengakui telah menjambret di 40 tempat kejadian perkara (TKP) berbeda di Balikpapan. Kepada awak media, tersangka spesialis pencurian dengan kekerasan (curas) itu menceritakan pengalamannya menjambret.

Ditemui di Mapolres Balikpapan, beberapa waktu lalu, pria denga panggilan Rudi itu mengatakan, menjadi sorang jambret sudah ia tekuni selama setahun belakangan ini. Rata-rata, barang yang ia curi adalah handphone.

Modus yang digunakannya yakni tanya alamat, kemudian merampas barang dari tangan korbannya. “Kebanyakan perempuan dan anak-anak yang saya incar,” ungkap pemuda berambut pendek itu.

Selain merampas, tambah Rudi, ia juga mengicar barang-barang yang ada di bagasi sepada motor. Namun tak semua sepeda motor. Hanya bagasi sepada motor yang longgar yang dia incar. “Karena kalau sempit tangan bisa nyangkut atau kesakitan,” tambahnya.

Lelaki lulusan sekolah dasar itu mengaku, ada 40 titik lokasi berbeda di Balikpapan yang dijadiakan tempat melancarkan aksi kejahatannya itu. Kebanyakan aksi kejahatannya di lakukan di wilayah Balikpapan Utara dan Balikpapan Selatan.

Hasil kejahatannya itu dia jual ke media sosial. Rata-rata, dari hasil menjambret ia bisa mendapatkan Rp 700 ribu hingga Rp 1,5 juta. Rudi berdalih, nekat menjambret karena terdesak kebutuhan hidup. “Buat makan sehari-hari saja,” kilah warga Perumahan PT Her, Jalan Puncak Jaya, Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan itu.

Namun kini Rudi tak lagi bisa menjambret. Sebab, sebutir timah panas yang diberikan kepolisian melumpuhkan kaki kanannya. Dia ditangkap jajaran Polres Balikpapan di depan SPBU, Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan, pada Selasa (15/10) siang.

“Karena saat akan ditangkap tersangka melawan, jadi terpaksa kami tembak kakinya,” kata Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Firta.

Kini Rudi telah mendekam di sel tahanan Mapolres Balikpapan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP, tentang Pencurian dengan Kekerasan.

(sur/riyan)