Tanam 1.000 Mangrove, PT Dermaga Perkasa Pertama Komitmen Jaga Ekosistem Pesisir Balikpapan

PT Dermaga Perkasa Pertama bersama warga dan instansi pemerintah menanam bibit mangrove di kawasan pesisir Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (10/6). Penanaman 1.000 bibit mangrove ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang bertujuan memperkuat perlindungan ekosistem pesisir sekaligus mencegah abrasi. Foto Ries

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, PT Dermaga Perkasa Pertama, anak perusahaan Bayan Group, menanam 1.000 bibit mangrove di kawasan pesisir Balikpapan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bidang pengembangan masyarakat.

Penanaman dilakukan di lokasi yang sebelumnya digunakan sebagai posko penyelamatan paus, berdasarkan rekomendasi Pemerintah Kota Balikpapan. Penentuan lokasi ini sepenuhnya mengacu pada arahan pemerintah daerah.

“Perusahaan tidak bisa mengambil sikap sendiri. Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah daerah dalam menentukan lokasi yang membutuhkan intervensi,” ujar Rudiro T., perwakilan PT Dermaga Perkasa Pertama.

Kegiatan ini tidak hanya berhenti pada penanaman. PT Dermaga Perkasa Pertama membentuk tim kecil yang terdiri dari tokoh masyarakat, Dinas P3, dan kepolisian air (Polair) untuk merawat bibit mangrove selama dua tahun ke depan. Upaya ini dilakukan agar tanaman tidak hanya tumbuh, tetapi juga berfungsi secara ekologis dan memberikan dampak jangka panjang bagi lingkungan pesisir.

“Menanam itu mudah, tapi memastikan tanaman tumbuh dan berfungsi secara ekologis jauh lebih penting. Karena itu, kami berkomitmen untuk merawatnya bersama berbagai pihak,” tambah Rudiro.

Inisiatif ini dilakukan secara mandiri oleh PT Dermaga Perkasa Pertama, bukan bagian dari program serentak seluruh anak perusahaan Bayan Group. Namun, perusahaan menegaskan bahwa mereka aktif dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan lainnya, seperti penanaman mangrove di wilayah operasional serta restocking ikan di kawasan Sungai Mahakam.

Menurut Rudiro, kegiatan ini berangkat dari perhatian terhadap kondisi pesisir Balikpapan yang terpantau saat operasi penyelamatan paus sebelumnya. Dari pengamatan itu, muncul kesadaran untuk melakukan tindakan nyata dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Kami melihat kawasan ini butuh perhatian lebih. Maka terbentuklah kelompok kecil yang menginisiasi penanaman ini. Kami siap mendampingi hingga tuntas,” tutupnya.

Program ini diharapkan dapat memperkuat perlindungan lingkungan pesisir, mencegah abrasi, dan mendukung keberlanjutan ekosistem laut di Balikpapan.

81

Leave a Reply

Your email address will not be published.