Tidak Ada Penanganan, Tujuh RT Sepakat Akan tutup Jalan
Balikpapan, Metrokaltim.com – Terkait bencana longsor yang terjadi hampir sekitar 1 tahun, di Jalan Sungai Wain RT 33 Km 15 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara (Balut), sampai saat ini belum ada perbaikan.
Kerusakan longsor tidak hanya merusak jalan utama, tetapi juga berdampak pada 12 rumah warga lainnya, yang persis berada di sepanjang jalan itu. Sehingga warga mengancam akan melakukan penutupan jalan, sambil menunggu kepastian.
“Kami akan portal, tetapi sesuai dengan kesepakatan RT dengan tokoh masyarakat, kita tinggal menunggu akhir bulan, kalau tidak ada kejelasan dari pemerintah kota akan segera diportal,” ucap Tokoh Masyarakat Sungai Wain,
H Makkulawu, Rabu (27/10).
Bahkan dirinya juga terdampak longsor kurang lebih selama setahun, dan hanya menerima bantuan sewa rumah sebesar Rp 4,5 juta dalam satu KK, serta bantuan tenda. Setelah itu tidak ada lagi bantuan yang diterima.
Menurutnya, saat ini warga terdampak mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk tinggal, dan ada yang masih menetap karena tidak mempunyai tempat tinggal lagi.
“Salah satunya mas imam yang tidak bergeser dari situ, rumahnya bergeser tapi orangnya tetap ada disitu. Ya harapan kita segera dikerjakan, jangan lagi menunggu bahwa nanti awal tahun depan, nah kami mau saat ini dikerjakan,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua RT 35 Karang Joang Sodiq mengaku, bahwa sudah ada kesepakatan dari tujuh RT yang terdampak disekitar tanah longsor untuk menutup jalan yang merupakan akses ke Kebun Raya, gudang amunisi, Pertamina dan TPU Terpadu.
“Intinya sekarang minta dipercepat dikerjain, ada tujuh RT sudah sepakat kalau seandainya akhir bulan ini belum ada realisasi untuk pengerjaan atau reaksi pemerintah untuk ada pengerjaan mau diportal,” paparnya.
Ia minta pada pemerintah agar segera ditindaklanjuti, melihat warga yang kasihan mengungsi akibat rumah yang sudah tidak bisa dihuni lagi.
“Sejauh ini hanya melihat poto setelah itu tidak ada kunjung datang lagi, nah ada apa kok sampai seperti itu gak ada realisasi. Kasian sekarang warga semakin lama, semakin hilang rumahnya,” bebernya.
Ketua Forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Balikpapan Utara, Budi Irawan menambahkan, bahwa anggaran dana tak terduga (DTT) sudah ada dari periode Wali Kota Rizal Effendi, akan tetapi hingga sekarang belum ada realisasinya.
“Apakah anggaran itu dilempar ke lain. Sebenarnya ini program bencana dan ada DTT itu dikemanakan, jangan sampai masyarakat jadi resah, masyarakat disitu dirugikan dengan adanya dana yang terbengkalai dana yang tak karuan kemana arahnya,” ujarnya dengan sangat kecewa.
(Mys/riyan)
184