Urai Kemacetan, Presiden Sarankan Seluruh Daerah Bangun MRT
BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APEKSI XVII Tahun 2024 resmi dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) di BSCC Dome Balikpapan, Selasa (4/6/2024).
Dalam sambutan, Jokowi menyampaikan, bahwa jumlah penduduk di Indonesia akan meningkat sekitar 70 persen di tahun 2045, khususny daerah perkotaan, sehingga beban kota kedepannya akan semakin berat.
Ia mengatakan, sudah saatnya seluruh kepala daerah se-Indonesia untuk segera menyiapkan rencana kota secara detail, sehingga jangan sampai ada kota yang mencekam, lantaran pengangguran yang banyak.
“Tentu saja kami tidak ingin banyaknya pengangguran di negara kita,” ucap Jokowi.
Ditambahkan, kedepan kota-kota di Indonesia sebaiknya bisa menjadi kota yang nyaman di huni, sehingga orang yang berkunjung ke kota tersebut senang dan dapat kembali berkunjung. Dan orang yang tinggal di kota tersebut bisa mencintai kotanya.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan kemacetan yang akan dialami seluruh kota-kota yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah menyiapkan rencana kota seperti transportasi masal, transportasi umum harus disiapkan mulai sekarang.
“Kalau bayangan kita mengurai kemacetan harus membangun Subway, LRT dan MRT, tentu biayanya sangat mahal. Mengingat APBD kabupaten/kota yang ada pasti tidak akan sanggup membangun itu,” terangnya.
Ia bayangkan untuk pembangunan MRT pertama kali di Jakarta, biayanya per kilometer mencapai Rp1,1 Triliun. Sekarang sudah mencapai Rp2,3 Triliun per kilometer.
“Tolong tunjuk jari kota mana yang APBD-nya siap membangun MRT, saya beri Sepeda,” tanya Jokowi dengan guraunya.
Sebab itu, lanjut Jokowi ada transportasi masal terbaru bernama Autonomus Rail Rapid Transit (ART) yang tidak menggunakan Rel, melainkan menggunakan Magnet.
“Bisa satu gerbong atau dua gerbong. Dan ini jauh lebih murah. Kalau ada kota yang APBD-nya memiliki kemampuan, pembiayaannya bisa dibagi dua dengan menggunakan 50 persen APBN,” lanjutnya.
Diungkapkannya, kalau tidak segera dibangun transportasi masal di seluruh kota yang ada di Indonesia. Maka dalam kurun waktu 10 sampai 20 tahun kedepan, semua kota di Indonesia akan macet.
“Kalau tidak percaya kita lihat kedepan, kalau kota tidak mempersiapkan segera transportasi masalnya akan mengalami kemacetan,” tutupnya. (milikku/ries)
250