Pemkot Balikpapan dan Kementerian KESDM Bangun Kerjasama Menuju Bangunan Nol Emisi Karbon
BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Kota Balikpapan secara resmi meluncurkan rencana aksi menuju bangunan nol emisi karbon, dengan memfokuskan pada strategi konservasi energi yang diterapkan dalam sektor bangunan.
Kegiatan penyusunan rencana aksi menuju bangunan nol emisi karbon (Zero-Emission Building) ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) yang didukung oleh Global Buildings Performance Network (GBPN).
Kegiatan ini menghasilkan langkah-langkah kunci yang perlu diambil selama kurun waktu 5 (lima) tahun, guna mewujudkan bangunan emisi nol karbon di Kota Balikpapan sebagai bagian dari strategi konservasi energi nasional.
Penyusunan rencana aksi ini dilakukan secara kolaboratif antar pemangku kepentingan kunci Pemkot Balikpapan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Balikpapan (Bappeda Litbang) dan sebagai koordinator yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), pakar lokal, akademisi, pengembang, asosiasi, serta pemilik bangunan gedung melalui diskusi HIDUP (sebuah platform kolaboratif antar pemangku kepentingan kunci di Kota Balikpapan) guna menghasilkan langkah dan solusi strategis sesuai dengan konteks dan sumber daya Kota Balikpapan.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Daerah Pemkot Balikpapan, Muhaimin menyatakan dukungan penuh dan komitmennya terhadap langkah-langkah penerapan praktik bangunan rendah emisi karbon selanjutnya.
Salah satunya melalui program Apresiasi Sekolah Hijau Tahunan (Adiwiyata) yang dapat menjadi salah satu media sosialisasi untuk penerapan bangunan rendah emisi karbon dan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam penerapan konservasi energi pada bangunan.
“Sebagai perwakilan Pemkot Balikpapan, saya memberikan dukungan penuh terhadap program yang memerlukan kerjasama lebih lanjut dengan pemerintah, perguruan tinggi, dan pihak swasta,” ucap Muhaimin, Selasa (27/2/2024).
Dikatakannya, Pemkot akan memberikan stimulasi dan insentif kepada sekolah-sekolah dalam Program Adiwiyata untuk mendorong praktik bangunan rendah emisi karbon.
Dalam sambutan, Sekretaris Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Tommy Alfianto menyampaikan, bahwa pentingnya dukungan dari semua pihak dalam implementasi konservasi energi di Kota Balikpapan. Saat ini Balikpapan sudah mengintegrasikan strategi konservasi dalam perencanaan pembangunan kota.
“Yang penting menjadi tindak lanjut terutama, adalah bagaimana rencana strategis yang telah disusun dapat lebih difokuskan pada sektor bangunan gedung dan dapat mendorong penerapan yang lebih baik,” tambah Tommy.
Menurut Dr. Muhammad Ery Wijaya, Country Manager GBPN Indonesia, keterlibatan GBPN melalui upaya kolaboratif ini menekankan pada pendekatan bottom-up untuk dapat membangun proses reformasi kebijakan berbasis bukti (Evidence Based Policy).
“Pendekatan komprehensi ini penting karena memastikan bahwa rekomendasi yang kami sampaikan tidak hanya didasarkan pada data, tetapi juga selaras dengan tujuan pembangunan Kota Balikpapan secara lebih luas,” harapnya.
Lanjutnya, dirinya memahami bahwa pendekatan yang bersifat umum saja tidak cukup. Oleh karena itu, ia berupaya melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan para ahli di Kota Balikpapan, terutama dalam konteks lingkungan perkotaan berkembang pesat dan sangat beragam.
“Upaya Kolaborasi antara GBPN dan Pemkot Balikpapan menunjukan komitmen terhadap visi bersama mengenai pembangunan perkotaan berkelanjutan,” ujarnya.
Keberhasilan pengumpulan data dan wawasan dari para ahli lokal memberikan landasan yang kokoh bagi pengembangan inisiatif serupa kedepannya. Dengan dukungan penuh dari Pemkot Balikpapan, diharapkan penerapan strategi yang direkomendasikan melalui program ini dapat memberikan dampak yang berarti bagi warga Balikpapan.
Model kerja sama ini memberikan contoh yang baik di tingkat lokal bagi kota-kota lain untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan berkontribusi terhadap upaya penurunan karbon nasional.
“Menyadari pentingnya upaya konservasi energi pada bangunan, Pemkot Balikpapan telah secara strategis mengintegrasikan sektor bangunan sebagai salah satu sektor kunci dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menuju Net Zero Emission (NZE) Kota Balikpapan,” terangnya.
Dalam rangka menuju kota yang siap dan adaptif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, agenda ini telah dimasukkan ke dalam draft Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) 2025-2045.
Integrasi ini memastikan bahwa terkait dengan bangunan rendah karbon tidak akan berhenti sebagai sekedar gagasan, tetapi menjadi tujuan yang konkret dan terukur, untuk mencapai pengurangan emisi GRK sesuai komitmen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan sasaran jangka panjang emisi nol bersih paling lambat pada tahun 2060.
Diseminasi rencana aksi ini diharapkan menjadi media untuk menyebarluaskan dan mengkomunikasikan isi dan tindak lanjutnya.
“Adanya rencana aksi ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Balikpapan dalam mendorong penerapan konservasi energi terutama pada bangunan gedung di daerah dan berkontribusi pada pencapaian sasaran pengurangan emisi GRK sesuai komitmen ENDC dan sasaran jangka panjang emisi nol bersih selambat-lambatnya pada tahun 2060,” tutupnya. (mys/ries)
141