Dipagar Paksa Oknum Tak Dikenal, Puluhan Karyawan City Hotel Kehilangan Pekerjaan
Balikpapan, Metrokaltim.com – Sekelompok oknum tak bertanggung jawab melakukan aksi pemagaran paksa di halaman depan City Hotel yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Balikpapan Kota. Pemagaran tersebut dilakukan sejak Selasa (10/5/2022) lalu. Akibatnya pengelola hotel harus mengalami kerugian puluhan juta rupiah setiap harinya.
Wakil Owner City Hotel Balikpapan, Yudy Horrison Susanto menyebut sebelum melakukan aksi penutupan paksa, pada Minggu akhir bulan April 2022 sejumlah oknum tak dikenal sudah mulai memasang spanduk di bagian depan hotel.
Akibat penutupan paksa, operasional hotel yang punya 80-an kamar ini terpaksa dihentikan. Buntutnya, pengelola mesti merugi Rp 25 juta setiap harinya. Tak hanya itu, sekitar 40 karyawan hotel harus kehilangan pekerjaan akibat kejadian itu.
Yudy mengaku kecewa dengan kejadian pemagaran paksa dan tindakan anarkis ini. Sebab, pihaknya baru saja bersiap bangkit setelah dihantam pandemi dua tahun terakhir.
“Kami sudah tutup setahun karena pandemi. Setahun terakhir kami sedang berusaha bangkit. Tiba-tiba ada kejadian seperti, tentu kami sangat dirugikan,” ungkapnya kepada media ini.
Apalagi saat ini sambungnya, tingkat hunian kamar hotel di Balikpapan sedang meningkat, seiring dengan periode lebaran. “Ini kan masih suasana lebaran, tingkat keterisian kamar sedang bagus. Tapi malah ada kejadian pemagaran seperti ini,” keluh pengusaha putra daerah ini.
Atas kejadian itu, pihak City Hotel, juga sudah menyampaikan laporan ke Polresta Balikpapan. Dan telah diterima oleh pihak kepolisian. “Respon kepolisian baik dan sudah mulai ada tindakan. Semoga saja dalam waktu dekat persoalan ini bisa segera tuntas,” ujar Yudy.
Dia menambahkan, akibat berhenti beroperasinya hotel, puluhan karyawan kini terpaksa dirumahkan. Sebagian karyawan, tetap bekerja, hanya saja untuk keperluan perawatan dan menjaga aset. “Tapi karyawan juga was-was karena ada oknum-oknum ini,” sebutnya.
Yudy menambahkan, selama 20 tahun berdiri di Balikpapan, baru kali ini pihaknya mengalami persoalan seperti ini. “Saya terus terang tidak paham kenapa tiba-tiba dipagar. Apakah ini salah sasaran,” tandasnya.
(*/ryn)
333
