Gelar Vendor Day, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Tegaskan Aspek HSSE dan SMAP

BALIKPAPAN, Metrokaltim.com – Pembinaan hubungan bisnis antara mitra kerja para vendor dengan Pertamina terus dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan. Salah satunya dengan menggelar kegiatan Vendor Day, di Balikpapan, Kamis (13/07). Lebih dari 250 orang yang berasal dari 150-an perusahaan vendor PT KPI Unit Balikpapan terlibat mengikuti kegiatan tersebut.

General Manager PT KPI Unit Balikpapan menyampaikan bahwa perusahaan dan mitra kerja para vendor tentunya memiliki tujuan yang sama. “Kita punya semangat yang sama yaitu memajukan Pertamina dan juga proses bisnis serta usaha-usaha bisnis, khususnya di kota Balikpapan,” kata Bayu.

Untuk itu, Bayu menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh vendor dan kontraktor yang telah mendukung proses bisnis perusahaan sehingga dapat berkinerja dengan baik.

Bayu menyampaikan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi di tahun 2022, yang juga menyebabkan kendala operasional. Namun, Bayu juga menjelaskan bahwa kinerja PT KPI Unit Balikpapan dari sisi finansial cukup baik.

“Kita boleh berbangga Kilang Unit Balikpapan menjadi salah satu yang terbaik dari sisi finansial. Kita tidak memungkiri ada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhinya, tapi tentunya juga ada faktor-faktor internal yang juga medukung pencapaian kinerja tahun 2022. Salah satunya pasti ada sumbangsih para vendor yang bahu membahu memastikan operasional kilang akan terus berjalan aman, lancar dan handal serta berkeuntungan,” jelas Bayu.

Oleh karena itu, Bayu mengajak semua mitra kerja para vendor untuk mendukung operasional kilang dengan maksimal. “Menjadi kepentingan kita bersama untuk memastikan kilang beroperasi dengan aman, lancar dan efisien sehingga kita dapat menikmati pencapaian kinerja yang sama bahkan melebihi tahun 2022,” kata Bayu.

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kesamaan langkah. “Mari sama-sama menyamakan persepsi, visi dan misi kita untuk bersama tumbuh berkembang. Kilang Balikpapan tumbuh, para vendor juga ikut bertumbuh. Dengan semangat yang sama, tujuan yang sama, kita sama-sama mendapatkan kinerja yang terbaik,” ajak Bayu.

Bayu juga menjelaskan bahwa tantangan kedepan pasti akan meningkat terutama dengan adanya proyek pengembangan kilang. Proyek pengembangan kilang ini nantinya akan menjadikan kilang di Balikpapan menjadi yang terbesar di Indonesia.

“Ketika proyek selesai, akan menjadikan kilang ini menjadi yang terbesar. Kapasitasnya meningkat, kompleksitasnya meningkat, diversifikasi produk semakin banyak. Ini akan menciptakan peluang baru dan bisnis baru. Oleh karena itu mari sama-sama berikan dedikasi dan komitmen terbaik untuk mensukseskan proyek ini,” kata Bayu.

Dengan adanya proyek ini, menurut Bayu tantangan juga akan meningkat, salah satunya di aspek safety. “Akan semakin banyak tenaga kerja yang terlibat dalam proyek pengembangan kilang. Artinya semakin banyak orang, semakin banyak yang harus diawasi. Makin banyak pekerjaan yang harus dikawal, salah satunya juga pada aspek safety,” kata Bayu.

Safety juga tetap menjadi prioritas utama perusahaan. Di PT KPI Unit Balikpapan sedang dikembangkan pola pendekatan baru untuk terus membudayakan HSSE. Program itu dikenal dengan Safety Leadership Program 4.0. Program ini dilakukan melalui pendekatan perubahan pola pikir.

“Sebelumnya pendekatan HSSE lebih banyak melalui pembekalan-pembekalan aspek teknis diantaranya cara kerja aman, pakai APD yang benar, bekerja sesuai prosedur, eksekusi pekerjaan sesuai dengan prosedur, tapi ternyata masih ada kejadian yag tidak diinginkan yang terjadi. Melalui program SLP 4.0 kita coba sentuh dari sisi humanisnya. Dilakukan pendekatan secara personal untuk membangkitkan kesadaran penuh bahwa safety adalah hak orang lain yang harus kita hormati,” jelas Bayu.

Bayu juga menegaskan bahwa apabila dia melanggar aspek HSSE, maka setiap orang berhak menegurnya. “Kalau saya ke kilang tidak menggunakan APD lengkap atau tidak menggunakannya dengan benar, silahkan ditegur. Saya minta semua, kalau ada yang ditegur harus legowo karena itu adalah wujud rasa sayang mereka kepada kita. Kalau mereka tidak sayang, tentunya mereka tidak akan peduli,” tegas Bayu.

Selain aspek HSSE, Bayu juga menegaskan implementasi aspek Good Corporate Governance (GCG) dalam operasional perusahaan.

“Perusahaan memiliki cita-cita untuk memastikan perusahaan menerapkan aspek GCG. Untuk itu, saya minta seluruh tim manajemen untuk menandatangani komitmen memastikan aspek-aspek GCG terus kita laksanakan di lingkungan kerja perusahaan,” kata Bayu.

Untuk memastikan hal tersebut, Bayu mengharapkan dukungan mitra kerja para vendor. “Mohon dukungan dari para vedor. Apabila ada yang tidak patuh pada aspek GCG tolong kami diingatkan. Hari ini Bapak Ibu para vendor menjadi saksi bahwa tim manajemen KPI Unit Balikpapan berkomitmen untuk memastikan praktik-praktik GCG tetap kita laksanakan,” tutup Bayu. (*/Ries ).

153

Leave a Reply

Your email address will not be published.