Kepala OIKN Sampaikan Undangan Presiden RI Untuk Kunjungi IKN
ASTANA, KAZAHKSTAN, Metrokaltim.com – Dalam peringatan hari ulang tahun Ibu Kota Astana ke-25, perwakilan pemerintah Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menghadiri acara International Forum of Mayors digelar di Kazakhstan, Rabu (5/7/2023).
Pada kesempatan ini, Kepala OIKN menyampaikan salam hangat dari Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev. Dan juga mengucapkan selamat kepada Kazakhstan dan rakyatnya atas kemauan kuat dan dedikasi mereka yang telah mendorong kemajuan dan kemakmuran kota.
“Izinkan saya menyampaikan salam hangat dari Presiden Indonesia, Bapak Jokowi. Dengan hormat saya menyampaikan undangan kepada Anda untuk mengunjungi Indonesia termasuk Nusantara untuk menjalin hubungan yang lebih dalam antara negara,” ucapnya.
Dirinya mengatakan, Indonesia menyaksikan kemajuan luar biasa Astana dengan penuh semangat. Ia menyebutkan, pertemuan hari ini di Astana sangat tepat waktu karena tiga alasan. Alasan pertama, tahun ini menandai peringatan 30 tahun hubungan diplomatik bilateral antara Indonesia dan Kazakhstan.
“Selama tiga dekade terakhir, kami telah menyaksikan pertukaran yang baik antara masyarakat kedua negara, baik untuk tujuan bisnis, sosial budaya maupun intelektual,” ujarnya.
Alasan kedua, Indonesia baru saja mulai membangun ibu kota baru bernama Nusantara. Pemerintah merencanakan Nusantara akan mencapai kematangannya dalam waktu 20 hingga 25 tahun.
“Di sinilah kami sekarang, berkumpul di Astana sebuah kota berusia 25 tahun. Ini menjadi kesempatan bagi Nusantara untuk belajar dari Kota Astana yang muda namun berkembang,” tambahnya.
Sebelumnya tanggal 3 Juli 2023, Kepala OIKN dan Gubernur Astana Zhenis Kassymbek secara resmi telah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) untuk inisiatif Astana dan Nusantara berkolaborasi sebagai sister cities.
“Nota kesepahaman tersebut akan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, yang mengarah pada hubungan yang lebih kuat dan peluang pertumbuhan yang lebih besar antara kedua kota dan kedua negara,” terangnya.
Alasan ketiga, bahwa di dunia saat ini sedang menuju era baru dari tantangan sejarah yang menempatkan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada komunitas global. Negara dan kota khususnya menghadapi tantangan karena setidaknya tiga C yakni Covid, climate change (perubahan iklim), dan conflict (Konflik).
“Ketiga C ini memaparkan kami pada dampak jangka panjang dan luas pada generasi yang akan datang. Tantangan ini juga melampaui batas negara,” paparnya.
Menurut Kepala OIKN pertemuan hari ini dapat membuka peluang untuk berkolaborasi (collaboration) mengatasi beberapa masalah yang dihadapi perkotaan.
“Sebab melalui kolaborasi antar kota dapat menginspirasi pendekatan baru untuk pengembangan kota, termasuk dengan menggambarkan perjalanan dan pencapaian Astana selama 25 tahun,” pungkasnya. (*/mys/ries)
214