Line 1 SUTT 150kV Tanjung Redeb-Tanjung Selor Berhasil Energize, Kelistrikan Kaltim-Kaltara Kini Terhubung

Dengan pengoperasian SUTT 150 kV Tanjung Redeb – Tanjung Selor berpotensi menghemat Rp 11,47 Miliar per tahun, mengoptimalkan energi listrik, meningkatkan keandalan listrik di Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Berau, guna mendukung pengembangan sektor industri Provinsi Kaltara
Berau, Metrokaltim.com – PT PLN (Persero) konsisten dalam usaha peningkatan infrastruktur ketenagalistrikan guna memenuhi kebutuhan listrik yang andal dan berkualitas untuk menerangi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT), PLN berhasil melaksanakan pemberian tegangan pertama (energize) line 1 pada proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Tanjung Redeb – Tanjung Selor pada Sabtu (13/8/2022), pukul 22.47 WITA, proyek dengan nilai investasi 502 Miliar rupiah ini menjadikan sistem kelistrikan di Kaltim dan Kaltara kini terhubung.
General Manager PLN UIP KLT Josua Simanungkalit mengatakan, meski sempat terkendala pandemi covid-19, pihaknya terus berusaha menyelesaikan proyek yang akan bermanfaat bagi 67.636 pelanggan di Kabupaten Berau dan Kabupaten Bulungan hingga akhirnya dapat beroperasi. Dengan pengawasan yang ketat dari PLN Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 2 (UPP KLT 2) sebagai direksi pekerjaan. Selain itu, PLN memanfaatkan barang dan jasa industri domestik pada saat konstruksi dengan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 79 persen. Hal ini selaras dengan komitmen PLN untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri di berbagai proyek kelistrikan guna memacu pertumbuhan industri dan perekonomian nasional.
“Pengoperasian SUTT sepanjang 181,32 Kilometer sirkuit (Kms) ini merupakan pencapaian yang membanggakan, mengingat tidak sebatas pemanfaatan TKDN, proyek ini juga berhasil menyerap tenaga lokal sejumlah 1.044 orang selama masa pembangunan, dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, dan memberikan penghematan biaya berkat pengurangan pengoperasian pembangkit berbahan bakar diesel dengan potensi penghematan senilai 11,47 miliar rupiah per tahun yang dikalkulasi dari penurunan biaya pokok penyediaan (BPP) jika PLTD Sekatak Buji, PLTD Long Peso, dan PLTD Sambaliung distandbykan,” beber Josua.

Josua menambahkan setelah energize, SUTT 150 kV Tanjung Redeb – Tanjung Selor ini masih harus melalui beberapa tahap pengujian sistem, diantaranya pengujian pembebanan 1×24 jam, pengujian thermovision, kebisingan, medan listrik, dan medan magnet, hasil pengujian ini juga menjadi syarat administratif untuk pendaftaran sertifikat laik operasi (SLO) dari Kementerian ESDM. Dengan terbitnya SLO, menjadi bukti bahwa suatu instalasi listrik sudah memenuhi persyaratan untuk beroperasi atau sudah layak diberi tegangan listrik guna melayani pelanggan.
PLN UIP KLT akan terus berkomitmen melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan guna memberikan energi listrik andal dan berkualitas bagi seluruh masyarakat khususnya di Provinsi Kaltim, Kaltara, dan Kalsel.
“Terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintahan Provinsi, pemangku kepentingan daerah, serta seluruh lapisan masyarakat sehingga upaya penyelesaian infrastruktur ketenagalistrikan ini dapat terwujud,” tutup Josua.
(*/adv/Riyan)
