Sejumlah Ketua Cabor Layangkan Gugatan, Hanya 8 Cabor yang Dipertandingkan pada Porkab Kutim

Sangatta, Metrokaltim.com – Bersikukuh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) di bawah koordinasi KONI Kabupaten Kutim, yang tetap bersikeras mempertandingkan 8 cabor saja, terdiri dari sepak bola, bola voli, bulu tangkis, tenis meja, sepak takraw, atletik dan catur menuai bola panas di masing – masing unsur di 53 kepengurusan cabor, yang tidak diikut sertakan pada ajang gelaran tahun pertamanya Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kutim 2020.

Suara – suara sumbang terkait ketidak adilan akan partisipasi 53 cabor lainnya yang tidak masuk dalam daftar dipertandingkan mulai mencuat ke permukaan. Bahkan sebanyak 53 unsur pengurus cabor, Senin (24/2) ngeluruk ke sekretariat DPRD Kutim sebagai luapan protesnya.

Yang mana kehadiran unsur para ketua dan perwakilan pengurus dari 53 cabor langsung dibahas melalui rapat hearing yang dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arpan, SE.

Hingga rapat berakhir jalannya pelaksanaan hearing tidak membuahkan hasil, bahkan akan di musyawarahkan kembali dalam rapat hearing lanjutan.

Ketua Harian PB Tarung Derajat Kutim Supriyanto sangat menyayangkan baik kepada Dispora Kutim maupun kepanitian Porkab dari KONI Kutim yang kurang arif dan bijaksana dengan alokasi anggaran yang terbilang besar Rp. 5 miliar hanya sebatas mempertandingkan 8 cabor saja.

Apalagi cabor tarung derajat pada Pekan Olahraga Provinsi Kaltim yang dituan rumahi Kabupaten Kutim sukses meraih 9 emas sedangkan pada Kejurda di Samarinda memperoleh 6 emas. “Seharusnya dapat jernih dalam melihat beragam pencapaian prestasi pada masing-masing cabor agar semua cabor yanh ada di Kutim ini kesemuannya dapat diikut sertakan dalam Porkab Kutim,” tegas Supriyanto.

Ketua Harian PB Tarung Derajat Kutim Supriyanto.

Untuk itu Supriyanto bersama unsur 52 cabor sepakat Porkab Kutim dapat digelar apabila semua cabor dapat diikut sertakan pada event Prokab Kutim 2020 mendatang. “Seharusnya Porkab Kutim dapat di jadikan tahap persiapan dalam menghadapi Porpov 2022 mendatang,” ulasnya.

Sementara nada keras dilontarkan oleh pengurus ketua cabor “drum band” se-Kutim Sarwono Hidayat mengecam keras hasil keputusan yang di keluarkan oleh Dispora Kutim bersama KONI Kutim yang hanya mendukung 8 cabor saja dipertandingkan. “Coba saja Porkab dilaksanakan dan hanya melibatkan 8 cabor saja, kali ini saya tidak main-main akan melayangkan laporan atas perihal tersebut, artinya ada apa ini? Dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar hanya sebatas 8 pertandingan saja. Saya belajar dari pengalaman waktu itu saya sempat di percayakan dalam menggelar ajang event Rp 3,8 miliar mampu memperlombakan 30 cabor,” tegas pensiunan polisi dengan pangkat akhir AKBP.

Sarwono mengungkapkan bahkan 53 unsur pengurus cabor tidak dilibatkan dalam rapat Porkab Kutim. “Bahkan saya tidak diajak dalam rapat pembahasan, baik oleh Ketua KONI yang terpenting dalam hal ini bagaimana bisa terselenggara event Porkab tersebut dengan melibatkan semua cabor, jadi tolonglah jangan memikirkan sisi bisnis (keuntungan),” terangnya dengan gamblang.

Purnawirawan polisi dengan pangkat (akhir) dua bunga turut menyayangkan banyak cabor penyumbang mendali emas tidak masuk pada Porkab. “Seperti halnya Perbakin menyumbang 11 emas, 10 perak, 7 perunggu tertinggi di Kutim beberapa tahun ke belakang lalu malah juga tidak masuk dalam nominasi cabor yang dipertandingkan dalam Porkab Kutim,” ulas Sarwono.

Sarwono menyayangkan KONI menggeser keberadaan cabor disetarakan hanya dengan tingkat kecamatan. “Ini tentunya tidak berdasar dan mengacu pada Aturan Dasar Rumah Tangga (AD/RT) perlu diingat tentunya dapat duduk di dalam kepengurusan KONI semua berrmuara atas dukung unsur pengurus cabor yang ada di Kutim,” tuturnya.

Untuk itu dirinya sependapat dengan rekan lainnya pada opsi lanjutan hearing nantinya dapat membuahkan hasil dengan melibatkan banyak cabor nantinya dalam Porkab Kutim.

(rina/riyan)

191

Leave a Reply

Your email address will not be published.