Waduh!!! Ada Kasus Dugaan Pencabulan di Wilayah Balikpapan Utara, Korbannya Sudah Lebih Tiga Anak
Balikpapan, Metrokaltim.com – Dugaan kasus pencabulan terhadap anak kembali muncul di Kota Beriman. Kali ini tak sedap tersebut datang dari wilayah Balikpapan Utara. Bahkan, dari informasinya sudah ada lebih tiga orang korbannya.
Mendapat informasi tersebut, media ini pun mencoba menelusuri kebenaran kabar tersebut. Saat mengkonfirmasi ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Balikpapan pihaknya membenarkan bahwa telah menerima aduan itu.
Kepala UPTD PPA Kota Balikpapan Esti Santi Pratiwi mengaku sudah mendapatkan keterangan dari orang tua korban. Namun demikian perempuan yang karib disapa Esti irit bicara.
“Kami memegang asas praduga tidak bersalah kami juga belum bertemu dengan anak-anak itu (korban) baru dengan orang tuanya, nah kami juga harus bertemu dengan anak-anak itu seperti apa kejadiannya,” katanya saat disambangi dikantornya yang beralamat di Jalan Milono Gunung Pasir Balikpapan Kota, pada Selasa (5/10/2021) siang.
Dia menyebut ada 3 orang tua yang mewakili 4 korban yang mengadu ke UPTD PPA. Esti mengaku masih dalam tahap pendalaman keterangan.
“Masih dalam pendalaman sudah ada 3 orang tua yang mewakili 4 anak, orang tua dengar cerita dari anaknya (telah dicabuli) nah kami juga harus mendengar dari anaknya, terus identitas anak juga perlu, kemarin hanya identitas orang tua sedangkan anak belum,” ujarnya.
Ditanya usia anak yang menjadi korban dugaan pencabulan, Esti menjawab berkisar dari umur 15 tahun hingga 16 tahun, yang diduga dicabuli oleh seorang pria di wilayah Balikpapan Utara.
“Kalau keterangan orang tua, ya anaknya jadi korban pencabulan,” tuturnya tanpa menyebut jenis pencabulannya.
Atas kejadian tersebut Esti meminta kepada orang tua terduga korban pencabulan agar melaporkan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian agar dilakukan proses hukum.
“Kalau ada mendapatkan kasus tindak pencabulan, jadi diubah main set orang tua, jangan sampai hanya alasan menutupi aib namun bagi anak itu membawa dampak yang panjang. Anak ini yang mungkin akibat dari itu bisa dapat berdampak di kehidupan hingga dewasa,” paparnya.
Dia mencontohkan jika korban kekerasan seksual tidak ditangani dengan maksimal, bisa saja korban akan menaruh dendam dan justru dapat menjadi pelaku kekerasan seksual. “Anak ini akan mengalami trauma bisa nanti balas dendam, kalau anak korban didampingi mungkin bisa menata kehidupan lebih baik. Anak sebagai korban jangan sampai membawa lebih dampak parah dilain hari,” jelasnya.
Dia menambahkan bagi orang tua jangan mengkhawatirkan terkait privasi karena dalam proses konseling korban kekerasan seksual akan dirahasiakan. “Kami berharap orang tua bisa berani melapor kita petugas secara kode etik melindungi identitas korban,” tandasnya.
(riyan)
170