Ungkap Motif Psikolog Sebut Butuh Periksa Kejiwaan Pelaku, Kasus Cabul Oknum Dosen di Balikpapan

Balikpapan, Metrokaltim.com – Masyarakat Kota Balikpapan terus menyoroti kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan oleh oknum dosen salah satu perguruan tinggi di Balikpapan berinisial AL. Apalagi, tersangka AL ini diketahui juga pernah ikut maju dalam kontestasi bakal calon Wali Kota Balikpapan tahun 2020 lalu.
Melihat kasus tersebut menurut salah satu Psikolog Balikpapan Patria Rahmawaty S.Psi., M.MPd dia menyarankan agar dilakukan pemeriksaan psikologis tersangka.
“Sebaiknya pemeriksaan psikologis pelaku lebih lanjut untuk mengetahui motif sebenarnya,” ujar Patria sapaan akrabnya, kepada Metrokaltim.com, Selasa (14/9).
Dia menjelaskan ada banyak motif atau alasan kenapa seseorang menjadi pelaku pelecehan seksual.
“Bisa karena hasrat seksual yang tidak dapat disalurkan dengan pasangan, fantasi seksual yang mengakibatkan merek ingin melakukan hal tersebut dengan orang lain, bisa juga karena dulunya punya riwayat kekerasan dimasa kecil yang menyebabkan trauma, namun tidak diberikan treatmen untuk mengatasi trauma tersebut, atau juga bisa karena pelaku mempunyai otoritas atas korban, maksudnya korban jauh lebih lemah atau posisinya lebih inferior dibandingkan dari pelaku, pelaku dengan mudah untuk mengintimidasi,” terang Dosen Politeknik Negeri Balikpapan ini.
BACA JUGA: Oknum Dosen di Balikpapan Diduga Cabuli Siswi SMP, Kasusnya Ditangani Polres PPU
Wanita yang juga Psikolog di Siloam Hospitals Balikpapan ini menambahkan, peristiwa pelecehan atau kekerasan seksual merupakan persoalan yang ada di sekitar kita. Kasusnya bagaikan gunung es yang nampak di permukaan sedikit, karena tidak semua korban berani untuk melaporkan kepada pihak berwajib dengan alasan malu dan aib.
BACA JUGA: Akal Bulus Oknum Dosen Balikpapan Cabuli Gadis 14 Tahun
Sementara untuk korbannya sendiri, Patria menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan psikologisnya terlebih dahulu.
“Ya ini untuk membantu dalam melakukan traetment psikologis yang tepat untuk kondisi kejiwaan korban,” katanya.
Sementara itu, Kuasa Hukum tersangka AL, Agus Wijayanto angkat bicara soal kasus yang menjerat kliennya itu. Bahkan dia mengatakan, kasus itu cukup memprihatinkan lantaran yang menjadi korban adalah anak di bawah umur.
Dia menyebut sudah mendampingi AL sejak diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan, hingga kini di proses di Polres Penajam Paser Utara (PPU).
“Saya mendampingi AL sejak awal sampai di PPA Balikpapan kemarin, ini setelah pindah ke Polres PPU nanti Rekan Advokat Supriadi yang akan banyak berperan,” katanya saat dikonfirmasi, pada Selasa (14/9).
Menurutnya, keterangan yang disampaikan oleh kliennya AL berbeda dengan temuan dari pihak penyidik kepolisian, serta hasil rilis media pada Senin (13/9) di Polres PPU. Untuk itu pihaknya akan terus mendampingi kliennya, serta akan memaparkan bukti saat persidangan nanti.
“Memang awalnya cerita AL pada kami sedikit berbeda dengan temuan penyidik, namun dengan perkembangan penyidikan dan rilis media kemarin oleh Polres PPU itu nanti dibuktikan di persidangan. Saat ini kita hormati proses yang sudah berjalan di penyidik Polres PPU sudah sangat baik,” beber Agus.
Pihak Kuasa Hukum AL berencana melakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan kliennya itu. Sebab kondisi psikis AL agak berubah, sehingga dibutuhkan pemeriksaan kejiwaan agar mengetahui kondisi psikisnya.
“Mengingat psikisnya agak berubah-ubah kalau kita lihat profil AL ini kan aktivis LSM dan pengamat sosial, dosen dan pernah bakal calon Wali kota, tapi melihat adanya kejadian ini sepertinya ada yang kurang pas, perlu pemeriksaan kejiwaan agar jelas kondisi psikisnya bagaimana,” katanya.
Agus berharap penyidik memberikan izin untuk memeriksakan kondisi kejiwaan kliennya tersebut.
Menurutnya, motif AL adalah menolong korban untuk dibawa ke PTP2A Balikpapan karena korban curhat kepada AL sedang ada masalah. Ia juga membantah bahwa kliennya melakukan penculikan terhadap korban seperti yang dituduhkan.
“Jadi bukan menculik menurut AL. Karena selama ini AL juga sering mendampingi anak-anak yang mengalami kekerasan atau kabur dari rumah, katanya sudah ada 9 anak yang ditolong ke PTP2A Balikpapan, bisa dicek di sana,” jelasnya.
Ditanya alasan mengapa AL menyetubuhi korban, Agus belum mau menjawabnya. “Itu aja dulu mas, nanti benturan dengan penyidik,” tandasnya.
(riyan)
